Berita

Anggota DPR M Nasir Djamil/RMOL

Politik

Jaminan Keamanan Perlu Ditingkatkan Buat Dongkrak Iklim Investasi

KAMIS, 22 MEI 2025 | 14:56 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Anggota Badan Anggaran DPR M Nasir Djamil menilai optimisme pemerintah dalam menyusun RAPBN 2026 patut diapresiasi, mengingat situasi global yang masih menyimpan ketidakpastian disebab perang dagang antara Amerika Serikat dan China. 

Namun demikian, optimisme itu harus ditindaklanjuti dengan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengalami gangguan keamanan.

Pernyataan ini merupakan respons dari pidato Presiden yang diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di Sidang Paripurna DPR, Selasa, 20 Mei 2025. 


Sidang itu mengagendakan penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2026.

“Tidak ada pembangunan tanpa kedamaian. Damai itu artinya tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Kedamaian itu berkorelasi dengan iklim usaha dan investasi,” ujar Legislator PKS itu dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis, 22 Mei 2025.

Karena itu, Nasir mengingatkan agar stabilitas keamanan harus diwujudkan melalui memaksimalkan tugas, fungsi, dan kewenangan aparat yang secara langsung menjaga keamanan dan investasi, seperti kepolisian dan kejaksaan. 

Selain penindakan, kepolisian dan kejaksaan sangat diharapkan melakukan cegah-tangkal dini dan pencegahan agar pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil dapat kondusif.

“Kita tidak pungkiri bahwa kegiatan bisnis skala besar menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, tapi membiarkan bisnis yang sedang dan kecil, sama saja kita membuat jurang semakin lebar antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataannya,” jelas Nasir.

Legislator yang telah mengabdi lebih 20 tahun di Senayan itu mengharapkan Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian terhadap sektor keamanan dan sektor-sektor pendukungnya. 

“Agar daya beli masyarakat bisa lebih baik dan harga kebutuhan pokok bisa tidak melambung tinggi,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya