Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Pasar Cemas Utang AS Makin Bengkak, Wall Street Loyo

KAMIS, 22 MEI 2025 | 08:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham-saham Amerika Serikat (AS) di bursa ekuitas Wall Street terperosok karena imbal hasil US Treasury melesat di tengah kekhawatiran utang pemerintah. 

Dikutip dari Reuters, ketiga indeks utama Wall Street berakhir dengan kerugian harian terbesar dalam sebulan. 

Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 816,80 poin, atau 1,91 persen, menjadi 41.860,44 pada penutupan perdagangan Rabu 21 Mei 2025 atau Kamis pagi 22 Mei 2025. 


S&P 500 melorot 95,85 poin, atau 1,61 persen, menjadi 5.844,61 dan Nasdaq Composite Index menyusut 270,07 poin, atau 1,41 persen, menjadi 18.872,64.

Imbal hasil US Treasury berjangka melejit setelah penjualan surat utang 20 tahun senilai 16 miliar Dolar AS tidak mendapatkan sambutan investor. 

Imbal hasil US Treasury 10 tahun naik 10,8 basis poin menjadi 4,589 persen. Selama sesi tersebut, yield 10 tahun mencapai titik tertinggi sejak pertengahan Februari.

Pasar saat ini menyoroti keputusan anggota parlemen dari Partai Republik yang meloloskan RUU pemotongan pajak, yang diperkirakan akan menambah 3 hingga 5 triliun Dolar AS ke utang pemerintah federal. 

Saham induk perusahaan Google, Alphabet, melambung 2,7 persen, sementara Nvidia merosot 1,9 persen. 

Saham Apple kehilangan 2,3 persen, dan Tesla juga anjlok 2,7 persen.

Saham Coca-Cola menguat 0,15 persen. Saham UnitedHealth Group ambles hampir 6 persen setelah laporan  Guardian  mengatakan konglomerasi perawatan kesehatan itu diam-diam membayar ribuan dolar bonus ke panti jompo untuk membantu mengurangi pemindahan rumah sakit bagi penghuni yang sakit. HSBC menurunkan rating sahamnya menjadi "reduce" dari "hold".

Volume di bursa Wall Street tercatat 19,39 miliar saham, dibandingkan rata-rata 17,5 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya