Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rusia-Ukraina Belum Mau Damai, Harga Logam Dunia Melambung

RABU, 21 MEI 2025 | 06:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas melonjak lebih dari 1 persen yang didorong oleh melemahnya Dolar AS dan ketidakpastian geopolitik. 

Dolar memperpanjang penurunannya setelah Federal Reserve bersikap hati-hati terhadap ekonomi dan Moody's menurunkan peringkat kredit AS menjadi Aa1, dengan alasan meningkatnya beban utang.

Dolar AS yang melemah membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional, sehingga meningkatkan permintaan. 


Sentimen investor semakin terguncang oleh ketidakpastian yang sedang berlangsung seputar kebijakan tarif AS dan pemungutan suara penting mengenai pemotongan pajak besar-besaran Presiden Trump.

Ketegangan geopolitik juga berkontribusi harga logam dunia. Rusia dan Ukraina masih bersikukuh tidak ingin melakukan gencatan senjata. Sanksi baru dari UE dan Inggris terhadap Rusia memperkuat latar belakang global yang tegang, menambah daya tarik emas batangan.

Selain emas, logam lainnya juga mengalami lonjakan. 

Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan harga logam dunia pada penutupan perdagangan Selasa 20 Mei 2025 waktu setempat atau Rabu pagi WIB.

- Emas spot melesat 1,7 persen menjadi 3.284,74 Dolar AS per ons
- Emas berjangka AS ditutup menguat 1,6 persen menjadi 3.284,6 Dolar AS
- Platinum melambung 5 persen menjadi 1.048,05 Dolar AS
- Paladium naik 4,2 persen menjadi 1.015,58 Dolar AS
- Perak spot melonjak 2,1 persen menjadi 33,01 Dolar AS

Nilai tukar Dolar yang lebih lemah membuat emas batangan yang dibanderol dalam greenback lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Logam kuning dianggap sebagai aset yang aman selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

Ketegangan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina menjadi penenu harga platinum dan paladium. Belum ada kesepakatan dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik membuat pasokan kedua loma tersebut terhambat. 

Rusia adalah produsen paladium terbesar di dunia dan produsen platinum terbesar kedua.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya