Berita

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi di Bareskrim Polri/Ist

Hukum

Buni Yani:

Pemeriksaan Jokowi di Bareskrim Susah Diterima Akal Sehat

Jawab 22 Pertanyaan dalam Satu Jam
SELASA, 20 MEI 2025 | 23:01 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Peneliti media dan politik Buni Yani menanggapi pemeriksaan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi di Bareskrim Polri pada Selasa 20 Mei 2025.

Jokowi datang untuk memberikan klarifikasi terkait tudingan penggunaan ijazah palsu yang dilayangkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi mendapat 22 pertanyaan dari penyidik selama satu jam.

"Pemeriksaan di Bareskrim dengan 22 pertanyaan dan dilakukan selama satu jam itu susah diterima akal sehat," kata Buni Yani dikutip dari akun Facebook pribadinya, Selasa 20 Mei 2025.


Buni Yani mengatakan, biasanya penyidik atau penyelidik memerlukan waktu lumayan panjang untuk menyelesaikan satu pertanyaan.

Karena, sambung Buni Yani, penyelidik/penyidik juga harus mengetik jawaban orang yang dimintai keterangan. Ini yang membuat proses penyelidikan/penyidikan itu memakan waktu lama.

"Makanya publik jadi bertanya-tanya, mengapa ketika Jokowi diperiksa Bareskrim kok bisa 22 pertanyaan diselesaikan dalam waktu satu jam? Ini pemeriksaan, konfirmasi, ngobrol-ngobrol biasa atau apa?" tanya Buni Yani.

Buni Yani mengungkapkan, tidak henti-hentinya rakyat dibuat bertanya-tanya mengenai banyak kejanggalan ketika polisi berhubungan dengan Jokowi. 

"Semoga polisi membenahi diri menjadi lembaga terpercaya, bukan lagi menjadi kaki tangan Jokowi seperti terjadi selama 10 tahun Jokowi berkuasa," pungkas Buni Yani.

Berdasarkan pantauan wartawan, Jokowi tiba di Gedung Bareskrim Polri pada pukul 09.43 WIB dan selesai diperiksa sekitar pukul 10.43 WIB. 

Jokowi datang didampingi oleh tim kuasa hukumnya, yakni Yakup Hasibuan, Rivai Kusumanegara, serta ajudan pribadinya, Kompol Syarif Muhammad.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya