Berita

Ilustrasi IMF/Voice of International

Bisnis

Ekonomi Indonesia Ditaksir IMF Hanya Tumbuh Segini di 2026

SELASA, 20 MEI 2025 | 15:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut IMF telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi seluruh negara di tahun 2026. Untuk Indonesia, IMF memproyeksikan hanya tumbuh sebesar 4,7 persen.

Menkeu tiga periode itu mengurai untuk tahun 2026, ekonomi global diproyeksikan tumbuh hanya sebesar 3 persen atau 0,3 persen lebih rendah dari proyeksi sebelum perang tarif dimulai.

"Negara-negara yang ketergantungan ekspor ke Amerika Serikat tinggi mengalami pukulan yang cukup dalam," ucap Sri Mulyani dalam rapat paripurna ke-18, di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR, Senayan, Selasa, 20 Mei 2025.


Ia mengatakan untuk pertumbuhan ekonomi Meksiko dipangkas 1,7 persen, Thailand 1,1 persen, Vietnam 0,9 persen, dan Filipina 0,6 persen lebih rendah dari proyeksi sebelum perang tarif. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalami revisi ke bawah sebesar 0,4 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dan tahun 2026 diproyeksikan oleh IMF sebesar 4,7 persen, turun 0,4 persen dari proyeksi di bulan Januari 2025," jelasnya.

Pihaknya menjelaskan pemerintah dengan berbagai instrumen berusaha memitigasi risiko dengan melakukan reformasi penyederhanaan regulasi, serta mendorong investasi agar perekonomian Indonesia tetap dapat tumbuh mendekati 5 persen.

"Perbaikan fundamental di sisi iklim investasi dan produksi serta perdagangan melalui upaya negosiasi dan deregulasi terus diupayakan," jelasnya lagi.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan  penggunaan instrumen fiskal atau APBN untuk insentif maupun untuk meredam gejolak, melindungi dunia usaha dan masyarakat terus dilakukan.

"Semua ikhtiar ini tentu dijalankan dengan tetap menjaga APBN terjaga sehat, kredibel, dan efektif. Pimpinan dan seluruh anggota Dewan yang kami hormati, hari ini tanggal 20 Mei 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati sebagai awal pergerakan nasional melawan kolonialisme," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya