Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/RMOL

Bisnis

Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026 Capai 5,2 hingga 5,8 Persen

SELASA, 20 MEI 2025 | 12:11 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengurai asumsi dasar ekonomi makro jangka menengah dalam rapat paripurna ke-18 DPR RI, di Gedung Nusantara II, Komplek DPR RI, Senayan, Selasa, 20 Mei 2025.

Sri Mulyani mengatakan, untuk tahun 2026 pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada di angka 5,2 sampai 5,8 persen. Angka tersebut masih sama dengan tahun lalu yakni 5,2 persen.

Hal ini didorong dengan aanya stabilisasi harga, daya beli yang terjaga, serta peningkatan kesempatan kerja diharapkan mampu memperkuat konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. 


“Dengan tetap menjaga daya beli masyarakat, mendorong transformasi, dan reformasi ekonomi, termasuk hilirisasi sumber daya alam, dan perbaikan iklim investasi dan sumber daya manusia,’ ucap Sri Mulyani. 

Ia menambahkan target pertumbuhan ekonomi ini, merupakan fondasi untuk mencapai target ekonomi 8 persen.

“Laju pertumbuhan ini, menjadi pondasi kuat untuk pertumbuhan hingga mencapai 8 persen, dalam beberapa tahun ke depan, dengan terus konsisten mencapai visi Indonesia Maju 2045,” katanya.

Ia mengurai bahwa target konsumsi pemerintah akan difokuskan pada program-program produktif yang mendorong kualitas SDM, seperti pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan energi, termasuk melalui implementasi program MBG. 

Kemudian, kinerja ekspor juga didorong melalui berbagai kebijakan diantaranya, melalui strategi hilirisasi
industri, diversifikasi produk, serta perluasan pasar ekspor ke berbagai negara (trade diversion dan trade creation). 

Sementara itu, akselerasi investasi akan terus diperkuat dengan pemerataan pembangunan infrastruktur, optimalisasi melalui BPI Danantara, serta penciptaan iklim usaha yang semakin kondusif. 

“Transformasi ekonomi menuju sektor-sektor bernilai tambah tinggi, berorientasi pada keberlanjutan dan rendah emisi, akan menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing nasional di tengah dinamika global,” ucapnya.

“Meski demikian, risiko eksternal seperti ketegangan geopolitik dan melemahnya permintaan global tetap perlu diantisipasi melalui kebijakan yang adaptif, responsif, serta berorientasijangka panjang,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya