Berita

Presiden ke-2 Soeharto/Ist

Politik

Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto Tidak Tepat

MINGGU, 18 MEI 2025 | 16:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tidak tepat jika pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto dengan alasan pernah menjadi presiden 32 tahun. Ditakutkan nantinya ada pihak-pihak tertentu yang minta Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga diberi gelar Pahlawan Nasional.

Menurut komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, terdapat dua sudut pandang terhadap isu pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto.

"Kalau sudut pandangnya hanya sebatas bahwa Soeharto pernah menjadi presiden, itu tentu tidak tepat," kata Kang Tamil kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu, 18 Mei 2025.


Karena jika alasannya Soeharto pernah menjadi presiden selama 32 tahun kata Kang Tamil, tidak bisa ditampikkan presiden setelah Soeharto juga akan meminta gelar yang sama.

"Salah satunya ada Jokowi, nanti jangan-jangan dengan alasan itu ada pihak-pihak tertentu yang minta Jokowi juga jadi presiden, nah ini saya kira kan tidak tepat," terang Kang Tamil.

Jika mengambil sudut pandang yang berbeda kata akademisi Universitas Dian Nusantara ini, salah satunya adalah Soeharto merupakan salah satu tokoh penting menumpas komunis di Indonesia dalam konteks gerakan G30S/PKI, maupun prestasi lainnya, maka bisa dipertimbangkan.

"Beliau itu Pangkostrad dan kemudian beliau ini adalah TNI yang aktif ya, juga merupakan sosok yang masuk TNI dari jalur transisi ya, tentara era masa penjajahan ke era Republik Indonesia, nah saya kira itu tentu bisa dipertimbangkan," tutur Kang Tamil.

"Jadi saya kira soal Pak Harto menjadi pahlawan nasional, saya kira setuju-setuju saja, hanya butuh alasan dan landasan yang lebih tepat," sambung Kang Tamil menutup.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya