Berita

Masyarakat Pracimantoro terbelah oleh rencana pembangunan pabrik semen di wilayah tersebut/Istimewa

Nusantara

Rencana Pabrik Semen di Wonogiri Ciptakan Konflik Horizontal

JUMAT, 16 MEI 2025 | 05:33 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Polemik rencana pendirian pabrik semen di Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, makin memprihatinkan. Jurang antara warga yang pro dan kontra makin melebar.

Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, menyatakan prihatin atas ketegangan antarwarga terdampak. Menurut Sriyono, kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan.

Sriyono menegaskan, tidak rela melihat warga Pracimantoro saling bermusuhan hanya karena beda pandangan soal rencana pabrik semen. Bahkan ditemukan adanya warga yang ketakutan untuk bersuara atas rencana proyek tersebut.


“Ketika seseorang sudah tidak berani berpendapat, maka kemerdekaan pribadinya sudah hilang,” tegas Sriyono, saat menerima kehadiran kelompok masyarakat yang pro pembangunan pabrik semen, diwartakan RMOLJateng, Kamis 15 Mei 2025.

Sriyono pun mengungkapkan adanya keanehan, karena minimnya sosialisasi proyek tersebut. Bahkan warga yang pro saja mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi. 

“Yang pro saja paling cuma 15 persen yang sudah ikut sosialisasi,” ungkapnya.

Sebagai bentuk keseriusan, DPRD Wonogiri memutuskan untuk bertemu langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah.

Rencana selanjutnya, pihaknya juga akan mempertemukan akademisi yang terlibat dalam penyusunan Amdal dengan warga yang kontra. Hasilnya akan diinformasikan secara luas kepada masyarakat dengan adil.

Kelompok pro yang tergabung dalam Paguyuban Cinta Pracimantoro (PCP) ini mendesak Bupati dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar mempercepat realisasi pendirian pabrik semen.

“Mereka (PCP-red) mendorong percepatan pendirian pabrik semen di wilayahnya,” tutur Sriyono.

Koordinator PCP, Permadi menjelaskan bahwa warga mendukung penuh pembangunan pabrik semen 

“Kami butuh pekerjaan, bukan provokasi,” tegasnya.

Hal ini jelas menjadi pemandangan yang memprihatinkan. Satu sisi, ada peluang investasi yang membuka lapangan kerja dengan dalih kemakmuran dan kesejahteraan.

Di sisi lain, keberadaan pabrik semen justru menimbulkan konflik sosial yang memecah belah warga bahkan menghancurkan kekerabatan di antara mereka.

Untuk itu, pemerintah perlu turun tangan untuk menjembatani berbagai kepentingan dengan bijak melalui kajian yang komprehensif dari berbagai sudut termasuk dampak lingkungan.

Terutama karena rencana lokasi penambangan batu gamping dan pabrik semen berdekatan dengan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunungsewu.

Pegiat lingkungan pun mengkhawatirkan proyek ini akan mengganggu keberlangsungan ekosistem di KBAK Gunungsewu yang telah ditetapkan menjadi global geopark oleh UNESCO.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya