Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Greenback Bertahan Saat Pasar Pantau Kelangsungan Kesepakatan Tarif

KAMIS, 15 MEI 2025 | 14:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurs Dolar AS melemah tipis selama sesi Asia, Kamis siang 15 Mei 2025.

Indeks DXY, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun tipis dan diperdagangkan lebih rendah di sekitar 100,90.  

Sebelumnya, Indeks DXY naik tipis 0,06 persen menjadi 101,04 pada penutupan perdagangan Rabu 14 Mei 2025 atau Kamis dini hari WIB.


Greenback tetap berada di bawah tekanan karena investor menilai ketidakpastian terkait perdagangan yang sedang berlangsung, meskipun ketegangan baru-baru ini mereda.

Pasar juga masih terus mencermati hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump ke negara teluk. 

Di bidang geopolitik, pejabat senior Iran Ali Shamkhani mengatakan bahwa Iran bersedia menandatangani kesepakatan nuklir dengan Trump. NBC melaporkan proposal tersebut mencakup janji Iran untuk tidak pernah mengembangkan senjata nuklir sebagai imbalan atas pencabutan segera semua sanksi AS.

Sementara itu, inflasi AS terus menurun. Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April naik 2,3 persen dari tahun ke tahun, sedikit di bawah 2,4 persen pada Maret dan perkiraan pasar. 

Reli Dolar AS baru-baru ini, yang didorong oleh harapan keringanan tarif AS-Tiongkok, mulai melemah karena para pedagang kembali fokus pada implikasi yang lebih luas dari kebijakan perdagangan AS. Perhatian sekarang beralih ke data Penjualan Ritel AS dan In

Pagi tadi, Dolar menekan Euro hingga  turun 0,06 persen ke posisi 1,1177 Dolar AS.

Awal pekan ini, Senin 12 Mei, Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak lebih dari 1 persen, mencapai titik tertinggi dalam satu bulan setelah AS dan China mencapai kesepakatan tarif. 

Sayangnya, sehari setelah itu, Dolar AS terjerembab dipicu oleh laporan indeks harga konsumen AS yang berada di bawah ekspektasi. 

Investor juga menyoroti berita Wakil Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Ji-young bertemu dengan Robert Kaproth, petinggi Departemen Keuangan AS, pada 5 Mei untuk membahas pasar valas, yang membantu mengirim Dolar ke level terendah dalam seminggu terhadap Won Korea.

Won menguat 0,84 persen terhadap greenback menjadi 1.402,66 per Dolar AS. 

Versus yen Jepang, Dolar AS melemah 0,52 persen menjadi 146,71. 

Nilai tukar Poundsterling melemah 0,32 persen menjadi 1,3261 Dolar AS.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya