Berita

Ilustrasi/Reuters

Bisnis

China Buka Keran Ekspor Tanah Jarang ke AS

KAMIS, 15 MEI 2025 | 10:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China memutuskan untuk menghentikan sementara pembatasan ekspor tanah jarang, barang, dan teknologi lain, yang bisa digunakan untuk keperluan militer terhadap puluhan entitas asal Amerika Serikat (AS).

Langkah ini sebagai bagian dari kesepakatan terbaru antara kedua negara.

Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa penghentian pembatasan ini mulai berlaku pada Rabu, 14 Mei 2025, dan akan berlangsung selama 90 hari.


"Perusahaan yang ingin mengekspor tanah jarang dan barang lain yang berpotensi digunakan untuk militer kini bisa mengajukan izin ekspor ke Kementerian Perdagangan dalam waktu 90 hari," demikian pernyataan yang dikutip dari Bloomberg, Kamis, 14 Mei 2025.

Tanah jarang, atau Rare Earth Elements (REE) dalam bahasa Inggris, adalah kelompok unsur kimia yang memiliki sifat-sifat khusus dan sangat penting dalam berbagai aplikasi teknologi modern.

Selain itu, China juga menangguhkan larangan berdagang dan berinvestasi terhadap 17 perusahaan asal AS.

Sebelumnya, pada 4 April 2025, China melarang ekspor tujuh jenis tanah jarang ke 16 entitas AS. Kemudian, pada 9 April 2025, larangan itu diperluas dengan menambahkan 12 entitas lainnya.

Keputusan terbaru ini muncul setelah China dan AS sepakat untuk menurunkan tarif sementara atas produk dari masing-masing negara. Langkah ini disambut baik oleh pelaku bisnis global karena dianggap dapat meredakan ketegangan perdagangan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya