Berita

Ketua KADIN Indonesia Anindya Bakrie/RMOL

Bisnis

Kadin: Isu PHK Jangan Dianggap Enteng

RABU, 14 MEI 2025 | 14:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kadin Indonesia akan berupaya untuk menciptakan lapangan kerja baru dan penciptaan pengusaha baru.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie saat menyoroti isu pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja Panasonic. 

"Kadin selalu berjuang bahu membahu, karena pengurangan pasti ada di sana sini tapi penambahan juga mesti ada,” katanya, di Jakarta, dikutip Rabu 14 Mei 2025. 


Ia mengungkapkan, Kadin bersama pemerintah akan berusaha melakukan kompensasi dan menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi dampak terkait.

Menurutnya, isu PHK tidak dapat dianggap enteng, karena menyangkut kelangsungan hidup orang banyak. Ia menegaskan pentingnya pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat setiap pertumbuhan ekonomi 5-6 persen dapat menciptakan 2,5 juta lapangan kerja.

Di tengah situasi perang tarif saat ini, Indonesia harus mencari celah untuk menciptakan lapangan kerja baru. 

"Karena artinya akan banyak sekali potensi ekspor, tapi tentu Kadin bersama Pemerintah menjaga supaya kebijakannya melindungi industri lokal dan pengusaha makin banyak, bertahan dan berhasil," kata Anindya.

Anindya pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa naik secara bertahap di atas 5 persen bahkan mencapai 8 persen. 

Dengan pertumbuhan ini, maka 2,5 juta lapangan kerja kerja baru juga akan tercipta.  

Panasonic Holdings Corporation mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja globalnya sebanyak lebih kurang 10.000 karyawan, yang mewakili sekitar 4 persen dari total stafnya. 

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa isu PHK tersebut oleh raksasa elektronik asal Jepang itu tak akan berdampak di Indonesia. 

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengatakan, Indonesia tetap menjadi basis produksi penting bagi Panasonic di kawasan Asia Tenggara. Pabrik di Indonesia justru menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara. 

“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia,” ujar Febri dalam keterangannya pada Senin 12 Mei 2025.

Panasonic  melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17,5 persen untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025, yaitu sebesar 366 miliar Yen atau sekitar Rp 41 triliun, turun dari 443 miliar yen pada tahun sebelumnya. 

Total penjualan juga mengalami sedikit penurunan menjadi 8,46 triliun Yen atau Rp963 miliar. Penurunan ini dipicu oleh perlambatan ekonomi global dan berkurangnya permintaan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya