Berita

Panasonic Holdings/Nikkei Asia

Bisnis

PHK Massal Panasonic Warning bagi Indonesia

RABU, 14 MEI 2025 | 12:40 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) Panasonic Holdings perlu menjadi warning bagi Indonesia. Sebab bukan tidak mungkin PHK massal ini merembet ke pabrik yang ada di Indonesia.

“Pemerintah harus dapat mengantisipasi dampak PHK di Panasonic Holdings. PHK ini harus menjadi warning atau peringatan,” kata anggota Komisi VII DPR, Zulfikar Suhardi, Rabu, 14 Mei 2025.

Saat ini, Zulfikar mendukung penuh langkah pemerintah melalui Kementerian Perindustrian untuk menaikkan utilisasi melalui perlindungan pasar domestik dari gempuran produk elektronik impor melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).


Menurutnya, kebijakan TKDN menjadi harga mati bagi Indonesia sebagai upaya penguatan industri dalam negeri.

Zulfikar juga sepakat dengan langkah pemerintah yang gencar menarik investasi baru di sektor elektronik Tanah Air.  

"TKDN sudah menjadi harga mati bagi kita dan tidak boleh ada yang bisa mengubah karena menjadi penopang kekuatan untuk industri kita juga. Saya mendukung penuh langkah pemerintah tersebut,” tegas Zulfikar.

Hal lain yang perlu dilakukan pemerintah adalah terus memberikan pelatihan tenaga kerja untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.

“Negara harus hadir untuk rakyatnya,” tandas Zulfikar.

Sementara itu, Kemenperin melalui juru bicaranya, Febri Hendri Antoni Arief memastikan PHK tidak terjadi di Panasonic Indonesia. Pemerintah meyakini, Indonesia tetap menjadi salah satu basis produksi penting bagi Panasonic di kawasan Asia Tenggara.

“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Pabrik di Indonesia justru menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara, yang mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat,” ujar Febri dikutip Selasa, 13 Mei 2025.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya