Berita

IlustrasiRMOL

Bisnis

Greenback Tersungkur Terbebani Data Inflasi AS, Euro Berkibar

RABU, 14 MEI 2025 | 09:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) melemah, setelah laporan data inflasi yang berada di bawah ekspektasi pasar.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan indeks harga konsumen (CPI) meningkat 0,2 persen pada April,  di bawah ekspektasi ekonom yang disurvei  Reuters  untuk kenaikan 0,3 persen, setelah turun 0,1 persen pada Maret.

Dikutip dari Reuters, Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 0,67 persen menjadi 101,05, pada penutupan perdagangan Selasa 13 Mei 2025 atau Rabu pagi WIB. 


Dolar AS jatuh terhadap Euro, kini Euro menguat 0,81 persen dan diperdagangakan di level 1,1177 Dolar AS.

Analis mengatakan, inflasi kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena tarif Amerika mendongkrak biaya barang impor.

"Meski angka inflasi utama lebih baik dari ekspektasi, ada indikator bahwa tarif telah mendorong harga lebih tinggi," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin.

Sesi sebelumnya, Dolar melesat lebih dari 1 persen ditopang optimisme bahwa kesepakatan tarif antara AS dan China dapat meredakan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu, yang meningkatkan risiko resesi global.

Dolar AS juga melemah 0,57 persen terhadap Yen Jepang, menjadi 147,6. 

Dolar AS juga merosot 0,54 persen terhadap Franc Swiss menjadi 0,841, setelah sempat melejit 1,6 persen pada sesi Senin.

Terhadap Yuan China, Dolar AS di pasar offshore juga jatuh 0,02 persen menjadi 7,197.

Poundsterling menguat 0,95 persen menjadi 1,3297 Dolar AS dan berada pada laju kenaikan satu hari terbesar sejak 28 April.

Sejumlah pialang kakap, termasuk Goldman Sachs, J.P. Morgan, dan Barclays, baru-baru ini mengurangi perkiraan resesi AS dan pandangan mereka terhadap pelonggaran kebijakan the Fed.

Pemotongan suku bunga setidaknya 25 basis poin kini diperkirakan terjadi pada pertemuan September, dibandingkan pandangan sebelumnya untuk pemangkasan pada pertemuan Juli, menurut data LSEG . Kini, sekitar 51 basis poin pemangkasan diperhitungkan untuk 2025.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya