Berita

Representative Image/Net

Dunia

PBB Tetapkan Rusia Sebagai Dalang Jatuhnya MH17

SELASA, 13 MEI 2025 | 14:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), badan PBB yang menangani regulasi penerbangan sipil global, secara resmi memutuskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 yang menewaskan seluruh 298 penumpang dan awak.

Keputusan tersebut menyusul tuntutan yang diajukan oleh Australia dan Belanda pada tahun 2022. Belanda kehilangan 196 warga dan Australia 38 warga dalam insiden tersebut.

"Keputusan ini merupakan langkah penting menuju penegakan kebenaran dan mencapai keadilan serta akuntabilitas bagi semua korban Penerbangan MH17, dan keluarga serta orang-orang terkasih mereka," kata Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp, seperti dimuat Associated Press pada Selasa, 13 Mei 2025. 


Ia menambahkan bahwa putusan ICAO mengirimkan pesan tegas bahwa negara tidak dapat melanggar hukum internasional tanpa hukuman.

Pesawat MH17 ditembak jatuh di wilayah Ukraina timur pada 17 Juli 2014 ketika konflik antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina tengah berkecamuk. 

Penyelidikan internasional dan putusan pengadilan Belanda pada 2022 menyimpulkan bahwa sistem rudal BUK yang digunakan untuk menembak pesawat berasal dari militer Rusia. 

Tiga terdakwa, dua warga Rusia dan satu warga Ukraina, telah divonis bersalah secara in absentia atas pembunuhan dalam serangan tersebut.

Moskow menolak putusan itu, menyebutnya "memalukan", dan menyatakan tidak akan mengekstradisi warganya. Rusia juga secara konsisten membantah keterlibatannya dalam tragedi MH17.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menegaskan pentingnya tindak lanjut konkret dari ICAO.

“Kami menyerukan kepada Rusia untuk akhirnya menghadapi tanggung jawabnya atas tindakan kekerasan yang mengerikan ini dan memberikan ganti rugi atas tindakannya yang mengerikan, sebagaimana diwajibkan menurut hukum internasional,” ujarnya.

ICAO sendiri tidak memiliki kekuatan hukum untuk memaksakan sanksi, namun keputusan ini membawa beban moral dan politik yang signifikan.

Belanda dan Australia telah meminta ICAO untuk memerintahkan Rusia melakukan negosiasi mengenai kompensasi yang layak.

Keputusan ICAO ini menandai perkembangan baru dalam perjuangan panjang mencari keadilan bagi para korban MH17 dan membuka jalan bagi upaya diplomatik selanjutnya guna menuntut pertanggungjawaban Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya