Berita

Apple/RMOL

Tekno

Apple Bakal Naikkan Harga iPhone Mulai September

SELASA, 13 MEI 2025 | 09:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Apple dikabarkan akan menaikkan harga iPhone mulai musim gugur tahun ini atau sekitar bulan September.

Langkah ini diduga untuk menutup biaya tambahan yang harus ditanggung perusahaan.

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Senin, 12 Mei 2025, Apple berusaha agar kenaikan harga ini tidak dikaitkan dengan tarif impor Amerika Serikat (AS) atas barang dari China, tempat sebagian besar iPhone dirakit.


Laporan tersebut mengatakan bahwa Apple akan menyertakan fitur-fitur baru dan desain iPhone yang lebih tipis agar kenaikan harga terasa masuk akal bagi konsumen.

Kabar ini muncul di tengah kenaikan harga saham Apple sebesar 7 persen dalam perdagangan pra-pasar.

Kenaikan ini terjadi setelah AS dan China sepakat untuk sementara menurunkan tarif impor satu sama lain. Meski begitu, barang-barang dari China tetap dikenakan tarif hingga 30 persen di AS.

Apple termasuk salah satu perusahaan yang terdampak langsung oleh perang dagang antara AS dan China. Ketegangan ini makin memanas dalam beberapa bulan terakhir karena kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.

Dengan menaikkan harga, Apple berharap bisa menutupi biaya tambahan akibat tarif tersebut. Tarif ini telah mengganggu rantai pasokan global dan mendorong Apple untuk memindahkan sebagian produksi iPhone ke India.

Apple menyebutkan bahwa tarif impor diperkirakan menelan biaya sekitar 900 juta Dolar AS pada April-Juni. Karena itu, sebagian besar iPhone yang dijual di Amerika pada periode tersebut akan diproduksi di India.

Analis sudah sejak lama memperkirakan Apple akan menaikkan harga iPhone, meski mereka juga memperingatkan bahwa hal ini bisa membuat Apple kehilangan pangsa pasar. Apalagi, pesaing seperti Samsung mulai menarik perhatian konsumen dengan fitur AI canggih yang belum banyak diadopsi Apple.

Saat ini, model iPhone 16 termurah dijual sekitar 799 Dolar AS (Rp12,8 juta). Namun, karena tarif impor, harganya bisa melonjak hingga 1.142 Dolar AS (sekitar Rp19,5 juta), menurut prediksi terbaru dari Rosenblatt Securities. Artinya, harga bisa naik hingga 43 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya