Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Pengamat Pasar Terus Menunggu Hasil Perundingan AS-China

SENIN, 12 MEI 2025 | 13:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tingkat tarif yang lebih rendah dari Amerika Serikat (AS) dan China terhadap satu sama lain akan sangat membantu meredakan kekhawatiran tentang bagaimana pertumbuhan global akan berjalan pada paruh kedua tahun ini. 

Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade di Sydney menilai, harga berjangka AS melonjak sebagai respons terhadap pertemuan perdagangan, dan pasar Asia juga tampaknya akan diperdagangkan dengan penuh semangat.

"Saya perkirakan berita utama yang berasal dari pertemuan di Swiss akan membuat saham Asia berada di jalur yang tepat hari ini, dengan pandangan ke arah normalisasi hubungan perdagangan antara AS dan China yang lebih baik," katanya, dikutip dari Reuters, Senin 12 Mei 2025.


"AS telah menggembar-gemborkan bahwa kesepakatan dengan China telah dicapai, yang seharusnya semakin mengurangi tingkat kecemasan pasar terkait tarif," tambahnya.

Hal senada disampaikan Kazuhiko Sano, kepala strategi pendapatan tetap di Tokai Tokyo Securities. 

"Meskipun rincian pembicaraan dagang AS-China masih belum jelas, sentimen risiko kemungkinan akan meningkat menyusul pernyataan yang memuji diri sendiri tentang 'kemajuan yang signifikan," katanya. 

Serangkaian kesepakatan dagang yang belum selesai dapat memberi Trump dalih untuk mencabut tarif jika penderitaan ekonomi menjadi terlalu berat untuk ditanggung.

Delegasi AS dan China melakukan perundingan di Swiss pada akhir pekan kemarin. "Kemajuan substansial" setelah dua hari pembicaraan tersebut kemungkinan akan meningkatkan sentimen di Asia, menurut beberapa ahli strategi. 

Wakil Perdana Menteri China He Lifeng mengatakan dua ekonomi terbesar dunia sepakat untuk membuat mekanisme untuk diskusi lebih lanjut. 

Sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan AS akan mengungkapkan hasil pertemuan tersebut pada Senin 12 Mei 2025 waktu New York.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya