Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Dunia

Trump Ragu Pertemuan Zelensky-Putin di Turki Berhasil

SENIN, 12 MEI 2025 | 11:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menunjukkan kekhawatiran tentang prospek gencatan senjata Ukraina-Rusia. 

Beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima usulan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu di Turki, Trump kemudian mengunggah postingan yang menyatakan keraguannya pada hasil pertemuan tersebut. 

"Saya mulai meragukan bahwa Ukraina akan membuat kesepakatan dengan Putin. Presiden Putin dari Rusia tidak ingin memiliki Perjanjian Gencatan Senjata dengan Ukraina, tetapi ingin bertemu pada hari Kamis, di Turki, untuk merundingkan kemungkinan diakhirinya pertumpahan darah," tulis Trump di Truth Social pada Senin, 12 Mei 2025. 


Kendati demikian, Trump tetap meminta Zelensky mengupayakan pertemuan tersebut sehingga sekutu Barat dapat membantu merumuskan langkah perdamaian yang lebih baik ke depannya. 

"Ukraina harus menyetujui ini, segera. Setidaknya mereka akan dapat menentukan apakah kesepakatan itu mungkin atau tidak, dan jika tidak, para pemimpin Eropa, dan AS, akan tahu di mana semuanya berada, dan dapat melanjutkan sebagaimana mestinya!" tambahnya.

Menanggapi unggahan Trump di Truth Social, pihak Ukraina mengalah dan setuju untuk bertemu Putin di Turki.

Zelensky segera menanggapi desakan Trump, dengan mengatakan bahwa ia akan bertemu Putin di Turki pada hari Kamis, 15 Mei 2025.

"Saya akan menunggu Putin di Türkiye pada hari Kamis. Secara pribadi, saya berharap kali ini Rusia tidak akan mencari-cari alasan," kata Zelensky, seperti dimuat AFP.

Usulan Putin untuk bertemu di Turki muncul sebagai tanggapan atas pernyataan bersama para pemimpin Eropa, yang mendesak Rusia untuk menerima gencatan senjata selama 30 hari, dengan peringatan sanksi besar jika Moskow menolak.

Kanselir baru Jerman Friedrich Merz mengatakan, Trump mendukung inisiatif tersebut.

Putin mengusulkan perundingan dengan Ukraina di Turki, tanpa menyebutkan ultimatum, dalam langkah yang mengejutkan karena ini adalah tawaran pertamanya sejak invasi.

Pada hari Minggu, 11 Mei 2025 sekutu Ukraina menekankan bahwa tidak akan ada perundingan lebih lanjut sebelum Putin menyetujui gencatan senjata tanpa syarat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya