Berita

Presiden ke-7 RI Joko Widodo/Ist

Politik

Dokter Tifa:

Jokowi Penyebar Hoaks Pertama soal Dugaan Ijazah Palsu

SENIN, 12 MEI 2025 | 07:36 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi merupakan sosok yang pertama kali memunculkan hoaks bahwa kemungkinan besar ijazahnya adalah palsu.

Hal ini dikatakan pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau yang lebih dikenal publik dengan nama Dokter Tifa melaui akun X miliknya yang dikutip Senin 12 Mei 2025.

"Sumber paling awal hoax ini adalah pernyataan ketika menjadi pembicara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, 28 Juni 2013, ketika itu Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta dan otw ikut Pilpres 2014," kata Dokter Tifa.


Dalam seminar bertajuk "Memimpin dengan Hati" dengan moderator Rosiana Silalahi itu, Jokowi mengatakan bahwa  Indeks Prestasi Kumulatif alias IPK bukanlah tolok ukur utama untuk menjadi Presiden RI.

"IPK nya saat kuliah "Dua saja tidak ada", artinya secara eksplisit dia mengaku bahwa IPK kuliah di UGM <2," kata Dokter Tifa.

Menurut Dokter Tifa, pernyataan Jokowi soal IPK kurang dari dua ini harus diduga hoaks. Karena bukan saja Universitas Gadjah Mada (UGM), Kemendikti RI saja memiliki peraturan bahwa kelulusan sarjana di universitas manapun, harus dicapai dengan IPK >2,0.

Lantas apa yang dilakukan Jokowi dengan kemungkinan hoaks yang diciptakannya ini?

"Satu. Selama 11 tahun dia membiarkan pernyataan yang sangat merendah UGM dan ini terus memicu polemik, perdebatan, perpecahan, hasutan di antara masyarakat yang sangat tajam dan makin menajam," kata Dokter Tifa.

Kedua, lanjut Dokter Tifa, Jokowi tidak melakukan klarifikasi atas pernyataannya yang sangat berbahaya, karena bisa menimbulkan fitnah terhadap UGM, yang ternyata bisa meluluskan mahasiswanya, walau IPK <2, dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap UGM. 

"(Namun Jokowi) malah memenjarakan jurnalis yang kritis yaitu Bambang Tri Mulyono, dan di tahun 2025 ini malah mengkriminalisasi tiga intelektual: Roy Suryo, dr Tifa, dan Rismon Sianipar," kata Dokter Tifa. 

Dokter Tifa menatakan, seandainya ada tuntutan fitnah dan pencemaran nama baik, maka yang melakukannya adalah yang memberi pernyataan bahwa Jokowi bisa lulus UGM walaupun IPK kurang dari dua.  

"Siapa yang menjadi korban fitnah dan pencemaran nama baik? Ya UGM pastinya," kata Dokter Tifa. 

"Masa universitas ternama di Indonesia dan dunia, UGM, bisa meluluskan sarjana dengan IPK <2?" sambungnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya