Berita

Para peserta menulis esai "Indonesia Emas di Mata Saya"/Istimewa

Nusantara

Generasi Muda Suarakan Mimpi Indonesia Emas Lewat Esai

MINGGU, 11 MEI 2025 | 23:42 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Anak muda harus mempunyai harapan dan pandangan mengenai masa depan Indonesia, yang akan mereka jalani kelak. Terutama dalam menyambut 100 tahun Kemerdekaan Indonesia pada 2045 mendatang.

Itulah yang menjadi dasar bagi Yayasan Bangkit Anak Bangsa (Bangga) menggelar lomba esai nasional bertema “Indonesia Emas di Mata Saya” bagi pelajar SMA dan mahasiswa. 

Lomba yang diselenggarakan dari 1 Februari hingga 15 Maret 2025 ini berhasil menarik 350 peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Papua. 


Peserta tidak hanya diminta menulis esai, tapi juga membuat video pendek dalam bentuk Reel yang menggambarkan visi mereka tentang Indonesia Emas.

Untuk membantu para peserta dalam membuat esai, Yayasan Bangga bekerja sama dengan Ikatan Alumni ITB Angkatan 1993 mengadakan dua webinar. 

Setelah melalui proses seleksi yang ketat, para juri memilih delapan pemenang. Empat dari kategori pelajar dan empat dari kategori mahasiswa. Kriteria penilaian mencakup orisinalitas, kualitas tulisan, serta relevansi dan potensi dari gagasan yang diusung.

"Ini menjadi tahap awal yang menantang sekaligus relevan bagi Gen-Z yang terbiasa mengekspresikan diri secara visual," kata salah seorang juri, Didik Fotunadi, di Jakarta, Minggu 11 Mei 2025.

Lomba ini terinspirasi dari pengalaman pribadi pendiri Yayasan Bangga, Didik Fotunadi, yang pernah menjuarai lomba esai internasional pada 1998. Ia ingin menghadirkan ruang yang serupa bagi anak-anak muda Indonesia, agar mereka bisa menyuarakan mimpi dan gagasannya secara bebas.

Para pemenang yang telah diumumkan pada akhir April kemudian diundang ke Bandung untuk mengikuti kegiatan inspiratif. Mereka menghadiri malam ramah tamah di Bandung Milk Centre, lalu menerima hadiah secara resmi di kampus ITB. Setelah itu, diajak mengunjungi Gedung Sate dan Saung Angklung Udjo, serta mengikuti pelatihan literasi di Jakarta.

Beberapa nama yang mencuri perhatian di antaranya Tamara Rizkyanu Arta, pelajar dari SMA di Purbalingga, yang karyanya berbicara tentang mimpi besar Indonesia Emas. 

Lalu ada Indira Akmalia Hendri, mahasiswi ITB, yang menyoroti pentingnya transportasi publik yang terintegrasi untuk kemajuan Indonesia secara merata. 

Ada pula Elsa, Nicky, dan Nicola, mahasiswa dari kampus berbeda, yang membawa isu-isu literasi, semangat berkarya, dan kebebasan berpikir di lingkungan kampus.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya