Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Dolar AS Lunglai saat Pasar Bersiap Hadapi Pembicaraan Dagang dengan China

SABTU, 10 MEI 2025 | 08:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indeks Dolar AS sedikit melemah ke sekitar 100 pada penutupan perdagangan Jumat 9 Mei 2025 atau Sabtu pagi WIB. 

Pelemahan itu terjadi setelah dua sesi berturut-turut mengalami kenaikan. Kekecewaan seputar apa yang disebut kesepakatan dagang AS-Inggris sangat membebani Greenback. Saat ini, investor berfokus pada negosiasi dagang penting akhir pekan ini antara Amerika Serikat dan China di Swiss.

Presiden Trump menyatakan optimisme, mengatakan bahwa dia mengharapkan negosiasi tersebut menghasilkan kemajuan nyata. Sementara itu, kesepakatan perdagangan AS-Inggris yang baru diumumkan memberikan sedikit kelegaan bagi investor yang berharap adanya penurunan ketegangan perdagangan global. 


Namun, kesepakatan tersebut tampaknya terbatas dalam cakupan, dengan sedikit detail yang dirilis sejauh ini, dan tarif 10 persen pada impor dari Inggris tetap berlaku. 

Secara mingguan, Dolar AS diperkirakan naik sekitar 0,6 persen, didukung oleh keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga dana federal tidak berubah, sambil menandakan tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga dan menyoroti peningkatan risiko terhadap inflasi dan pengangguran.

Dikutip dari Reuters, Dolar AS diperkirakan mencatatkan kenaikan mingguan keempat berturut-turut terhadap Franc Swiss, meskipun pada sesi perdagangan Jumat, Dolar AS turun tipis 0,01 persen ke posisi 0,83150 Franc.

Euro menguat teradap Dolar AS 0,17 persen. 

Terhadap Yen Jepang, dolar juga menuju penguatan mingguan ketiga, meskipun pada sesi perdagangan terakhir turun 0,39 persen ke posisi 145,355 Yen.

Berbeda dengan mata uang G10 lainnya, Dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang Asia minggu ini. 

Dolar melemah 0,02 persen terhadap Yuan Tiongkok di pasar offshore ke posisi 7,241, namun tetap berada di jalur kenaikan mingguan. 

Won Korea menguat 0,12 persen terhadap Dolar AS menjadi 1.395,86 per Dolar AS, juga berpotensi mengakhiri minggu dengan penguatan.

Bitcoin kembali menembus angka 100.000 Dolar AS, mencerminkan meningkatnya selera pasar terhadap aset berisiko tinggi. Mata uang kripto ini naik 0,38 persen ke posisi 103.023,28.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya