Berita

Wakapolda Banten Brigjen Hengki dan jajaran saat ungkap kasus premanisme di Mapolda Banten pada Jumat, 9 Mei 2025/Humas Polda Banten

Presisi

Polda Banten Amankan 492 Preman Selama 10 Hari

SABTU, 10 MEI 2025 | 05:32 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Polda Banten menangkap 492 orang preman dalam Operasi Pekat Maung 2025 yang berlangsung antara 1-10 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, 63 pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka sementara 429 orang dalam pembinaan. 

Hal itu disampaikan Wakapolda Banten Brigjen Hengki, didampingi Dirreskrimum Polda Banten Kombes Dian Setyawan dan para Kapolres/ta jajaran Polda serta Deputi IV Bidang Koordinasi Kamtibmas Menko Polhukam, Irjen Asep Jaenal Ahmadi, dalam konferensi pers di Mapolda Banten, Jumat 9 Mei 2025. 

"Polda Banten dan jajaran telah berhasil melakukan pengamanan dan penanganan aksi premanisme sebanyak 492 orang, yang terdiri dari 63 pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka sementara 429 orang dalam pembinaan yang sejalan dengan program Bapak Kapolda Banten yaitu Polisi Peduli Pengangguran atau Poliran," jelas Hengki.


Lanjut Hengki, penertiban aksi premanisme dilakukan sebab banyak keluhan dari masyarakat atas maraknya aksi parkir liar, pak ogah di jalan raya, hingga anak-anak punk yang menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Hasil Pelaksanaan Ops terkait Premanisme Polda Banten dan Polres Jajaran periode 1-10 Mei 2025 terkumpul 21 Laporan Polisi dengan jumlah pelaku 492 orang yang terdiri dari 63 sudah proses Sidik dan 429 orang dalam pembinaan," imbuh Wakapolda. 

Adapun 492 orang yang dilakukan pembinaan oleh Ditreskrimum 13 orang, Ditsamapta 9 orang, Polresta Tangerang  85 orang, Polresta Serang Kota 59 orang, Polres Serang 66 orang, Polres Cilegon 69 orang, Polres Lebak 128 orang.

Dari 21 Laporan Polisi tersebut di antaranya adalah kasus premanisme yang dilakukan oleh ormas, debt collector yang menarik kendaraan secara paksa, penipuan tenaga kerja, pengeroyokan dan pengrusakan, serta pungutan liar dan pencurian dengan kekerasan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya