Berita

Wakil Presiden Amerika Serikat, J.D. Vance/Net

Dunia

Wapres AS: Perang India-Pakistan Bukan Urusan Kami

JUMAT, 09 MEI 2025 | 12:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance tidak terlalu ambil pusing dengan konflik militer yang meningkat antara India dan Pakistan. 

Dalam wawancara di program Fox News “The Story with Martha MacCallum”, Vance menyampaikan posisi AS terkait ketegangan dua negara bertetangga bersenjata nuklir itu. 

Vance menegaskan, meskipun Amerika Serikat mendorong kedua pihak untuk menahan diri, konflik ini bukanlah sesuatu yang akan AS campuri secara langsung. 


“Kami ingin hal ini mereda secepat mungkin. Namun, kami tidak dapat mengendalikan negara-negara ini,” ujar Vance, seperti dimuat Reuters pada Jumat, 9 Mei 2025.

“Kami tidak akan terlibat di tengah perang yang pada dasarnya bukan urusan kami dan tidak ada hubungannya dengan kemampuan Amerika untuk mengendalikannya,” tambahnya.

Lebih lanjut Vance menyuarakan kekhawatiran atas potensi eskalasi konflik meluas hingga ancaman perang nuklir. 

“Harapan dan ekspektasi kami adalah bahwa ini tidak akan berubah menjadi perang regional yang lebih luas atau, amit-amit, konflik nuklir,” kata dia.

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam sejak serangan militan Islam pada 22 April lalu di Kashmir yang dikelola India, menewaskan 26 orang. 

New Delhi menuding Islamabad berada di balik serangan tersebut, sementara Pakistan membantah dan menyerukan penyelidikan netral. 

Bentrokan yang terjadi selama dua hari terakhir telah merenggut hampir 40 nyawa, dengan kedua belah pihak saling meluncurkan serangan pesawat tak berawak.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah melakukan panggilan telepon dengan perdana menteri Pakistan dan menteri luar negeri India, mendesak kedua negara untuk meredakan ketegangan melalui dialog langsung. 

Presiden AS Donald Trump juga mengomentari situasi ini pada Rabu, 8 Mei 2025, menyebut meningkatnya ketegangan sebagai hal yang memalukan dan berharap kedua negara menghentikan aksi saling balas dendam.

India saat ini merupakan mitra strategis utama bagi Washington dalam menghadapi pengaruh China yang semakin kuat, sedangkan Pakistan tetap menjadi sekutu lama meski peran strategisnya menurun setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada 2021.

Analis memperkirakan, fokus diplomasi AS yang tersita pada konflik di Ukraina dan Gaza membuat Washington kemungkinan membiarkan India dan Pakistan menyelesaikan ketegangan mereka sendiri pada tahap awal ini, tanpa tekanan langsung yang signifikan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya