Berita

Ilustrasi/RMOL via AI

Bisnis

Greenback Perkasa setelah Kesepakatan Tarif AS-Inggris

JUMAT, 09 MEI 2025 | 09:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) menguat setelah Presiden AS Donald Trump dan  Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mencapai kesepakatan dagang. 

Trump mengumumkan perjanjian perdagangan "terobosan" dengan Inggris yang memberlakukan tarif dasar 10 persen pada impor Inggris termasuk kendaraan.

Pasar melihat  kesepakatan itu sebagai hal yang positif. Kesepakatan tersebut dapat menjadi contoh bagi negara lain yang ingin menandatangani perjanjian perdagangan dengan Amerika. 


Analis menilai, Trump akan menetapkan batas dasar 10 persen untuk negara-negara sahabat lainnya, sedangkan batas lebih dari itu dapat dinegosiasikan. Padahal, tarif 10 persen masih terbilang tinggi.

"Pasar, entah mengapa, hari ini menganggapnya sebagai kabar baik. Menurut saya, tarif dasar 10 persen masih sangat tinggi untuk barang-barang yang masuk ke Amerika dan mengubah penilaian saya tentang cara kerja perdagangan global," kata  Axel Merk, Presiden Merk Hard Currency Fund di California, dikutip dari Reuters.

Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang termasuk Yen dan Euro, menguat 0,41 persen menjadi 100,31, mencapai level tertinggi sejak 10 April. 

Sementara mata uang Euro turun 0,71 persen menjadi 1,122175 Dolar AS.

Dolar AS juga melesat ke level tertinggi empat minggu di 146,175 terhadap Yen. 

Dolar AS juga melesat 1,07 persen terhadap Franc Swiss, menjadi 0,8323 Franc. 

Poundsterling membalikkan kenaikan yang terjadi setelah Bank of England memangkas suku bunga. Mata uang itu anjlok terhadap Dolar AS sebesar 0,37 persen, menjadi 1,32410 Dolar AS.

Komite Kebijakan Moneter BoE memberikan suara 5-4 untuk memangkas suku bunga seperempat poin, sesuai ekspektasi. 

Keputusan BoE muncul sehari setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetapi mengatakan risiko inflasi yang lebih tinggi dan pengangguran meningkat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya