Berita

Raja Maroko Mohammed VI/Net

Dunia

Raja Maroko Resmikan Pembangunan Platform Cadangan Esensial Rabat-Salé-Kenitra

KAMIS, 08 MEI 2025 | 10:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Raja Maroko Mohammed VI, didampingi oleh Putra Mahkota Moulay El Hassan meresmikan pembangunan platform cadangan esensial untuk wilayah Rabat-Salé-Kenitra di komune Ameur, Prefektur Salé pada Rabu, 7 Mei 2025.

Proyek ini menjadi perwujudan nyata dari model ketangguhan Maroko dalam menghadapi bencana dan penyaluran bantuan secara cepat.

Atas perintah Raja, setiap wilayah di Maroko akan memiliki platform besar yang menyimpan cadangan esensial seperti tenda, selimut, ranjang, obat-obatan, dan bahan pangan. 


Tujuannya, agar dapat segera merespons berbagai bencana seperti banjir, gempa bumi, maupun bahaya kimia, industri, atau radiasi.

Platform di Rabat-Salé-Kenitra akan dibangun di lahan seluas 20 hektare dalam waktu 12 bulan, dengan anggaran sekitar MAD 287,5 juta. 

Kompleks ini mencakup empat gudang berukuran 5.000 m², dua hanggar untuk peralatan besar seluas 2.500 m², helipad, serta area parkir.

Program ini merupakan bagian dari rencana besar untuk membangun 12 platform serupa di seluruh Maroko, dengan total biaya sekitar 7 miliar MAD, mencakup 2 miliar MAD untuk konstruksi dan MAD 5 miliar untuk pembelian peralatan serta logistik.

“Dengan visi proaktif Yang Mulia Raja, platform ini tidak hanya meningkatkan kapasitas tanggap darurat, tetapi juga memastikan kebutuhan penyelamatan, bantuan, dan perawatan dapat segera terpenuhi di seluruh wilayah," ungkap laporan yang diterima redaksi.

Fasilitas ini dirancang berdasarkan kepadatan penduduk dan tingkat risiko masing-masing wilayah. Enam wilayah utama seperti Casablanca-Settat, Rabat-Salé-Kenitra, Marrakech-Safi, Fez-Meknes, Tanger-Tetouan-Al Hoceima, dan Souss-Massa akan memiliki empat gudang masing-masing, sementara enam wilayah lainnya akan memiliki dua gudang.

Dalam menghadapi bencana, platform ini akan menyediakan 200.000 tenda multi guna, tempat tidur lipat, matras, dan selimut; dapur dan bakery bergerak serta paket makanan untuk korban;
alat pemurnian air, pembangkit listrik portabel; peralatan pengendalian banjir, gempa, longsor, hingga bahaya kimia dan radiasi; enam rumah sakit lapangan dengan 50 tempat tidur pada tahap awal, dan enam tambahan pada tahap kedua, termasuk modul operasi darurat dan layanan medis khusus.

“Penyimpanan logistik seperti pangan dan obat-obatan akan dikelola oleh tim khusus dan mengikuti standar internasional yang ketat. Implementasi ini akan memperkuat infrastruktur darurat nasional dan meningkatkan ketahanan Maroko terhadap berbagai krisis," jelas salah satu anggota tim proyek.

Program ini juga diharapkan dapat mengatasi kebutuhan strategis pasca-gempa Al Haouz tiga kali lipat lebih baik, serta membangun ekosistem nasional untuk produksi peralatan dan material bantuan.

Penetapan lokasi pembangunan telah mempertimbangkan faktor keselamatan dan kebutuhan spesifik tiap wilayah, yang dianalisis berdasarkan praktik terbaik internasional.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya