Berita

Duta Besar India untuk Indonesia, Shri Sandeep Chakravorty/RMOL

Dunia

India Bela Aksi Militer di Pakistan, Klaim Sesuai Perhitungan

RABU, 07 MEI 2025 | 15:20 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah India membela keputusan mereka melancarkan serangan terbatas ke wilayah Pakistan sebagai respons atas serangan teroris yang menewaskan 26 warga sipil di Jammu dan Kashmir pada 22 April lalu. 

Dalam pernyataan resmi pada Rabu, 7 Mei 2025, Kedutaan Besar (Kedubes) India di Jakarta menyampaikan bahwa serangan tersebut dilakukan secara terukur dan hanya menyasar kamp-kamp teroris yang sudah dikenali.

“Tindakan India bersifat terfokus dan tepat sasaran. Tindakan ini diambil secara terukur, bertanggung jawab, dan dirancang agar tidak memicu eskalasi. Tidak ada sasaran sipil, ekonomi, maupun militer Pakistan yang diserang. Hanya kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang menjadi target," tegas pernyataan tersebut. 


Kedubes India juga menyatakan memiliki bukti kuat atas keterlibatan kelompok teroris berbasis di Pakistan dalam serangan militan di wilayah Kashmir India. 

"India memiliki petunjuk yang kredibel, data teknis, kesaksian para penyintas, serta bukti lain yang menunjukkan keterlibatan jelas teroris yang berbasis di Pakistan dalam serangan ini," tegasnya. 

Sebelum melakukan serangan udara ke wilayah teroris, India mengaku sudah menunggu respons Pakistan. Sayangnya negara tetangganya tidak melakukan apapun bahkan menuduh New Delhi merencanakan aksi teror sendiri.

"Namun, dalam dua minggu terakhir, Pakistan justru menyangkal dan menuduh India melakukan operasi palsu (false flag),” kata pernyataan tersebut.

India menamai operasi militernya “Operasi Sindoor,” yang merujuk pada bubuk merah yang digunakan wanita Hindu sebagai simbol pernikahan. Tentara India dalam pernyataan di platform X menyebut: “Keadilan ditegakkan.”


Dikatakan bahwa serangan itu menargetkan sembilan lokasi yang disebut sebagai infrastruktur teroris, termasuk markas kelompok militan Jaish-e-Mohammed dan Lashkar-e-Taiba.

“India telah menunjukkan pengendalian diri yang cukup besar dalam pemilihan target dan metode eksekusi," ujar pejabat Menteri Pertahanan India, seperti dimuat Reuters.

Di sisi lain, Islamabad mengungkap bahwa enam lokasi di Pakistan menjadi sasaran, termasuk dua masjid.

Juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, mengatakan pihaknya telah menembak jatuh lima jet tempur India, menandai konfrontasi paling serius dalam lebih dari dua dekade.

“Semua keterlibatan ini telah dilakukan sebagai tindakan defensif. Pakistan tetap menjadi negara yang sangat bertanggung jawab. Namun, kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kehormatan, integritas, dan kedaulatan Pakistan, dengan segala cara," ujarnya.

Kerusakan parah terlihat di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir Pakistan, termasuk sebuah masjid kecil yang menara masjidnya runtuh akibat serangan udara.

Di provinsi Punjab, Pakistan, pemerintah mengumumkan keadaan darurat, sementara sekolah-sekolah di wilayah terdampak diperintahkan tutup.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya