Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Aksi Beli Investor China Melonjak, Harga Emas Melambung Lebih dari 2 Persen

RABU, 07 MEI 2025 | 08:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas naik saat investor menunggu hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve. Kenaikan ini juga dipicu oleh aksi beli di China. 

Pasar di China, konsumen utama emas, dibuka kembali setelah libur Hari Buruh, yang berlangsung dari 1-5 Mei. Lonjakan investasi emas di pasar ini mendongkrak harga emas ke level tertinggi sejak 22 April, saat mencapai rekor 3.500,05 Dolar AS. 

Harga logam lainnya juga ikut melambung.


Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan harga logam pada penutupan perdagangan Selasa 6 Mei 2025 atau Rabu dini hari WIB. 

- Emas spot melambung 2,4 persen menjadi 3.413,29 Dolar AS per ons
- Emas berjangka Amerika Serikat (AS) ditutup melejit 3 persen menjadi 3.422,8 Dolar AS per on
- Perak spot melonjak 1,9 persen menjadi 33,1 Dolar AS per ons
- Platinum melejit 2,4 persen menjadi 982,52 Dolar AS
- Paladium melesat 3,1 persen menjadi 971,27 Dolar AS

Sat ini, kurs Dolar AS melemah karena investor mulai tidak sabar dengan harapan akan kesepakatan dagang Amerika, membuat emas yang dihargakan dalam greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Emas batangan, yang merupakan lindung nilai terhadap ketidakpastian, mencatat beberapa rekor tertinggi tahun ini di tengah kegelisahan pasar yang dipicu perkembangan seputar tarif.

Setelah mengumumkan tarif 100 persen pada film yang diproduksi di luar negeri, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan rencana untuk mengumumkan tarif baru pada produk farmasi. 

"Kami pikir ada peningkatan partisipasi dari spekulan di China. Di Barat, kami pikir meski harga overbought, kepemilikan emas masih sangat kurang. Kedua faktor ini seharusnya menggarisbawahi harga emas yang lebih kuat," kata analis TD Securities, Daniel Ghali.

"Emas dapat diperdagangkan hingga 4.000 Dolar AS per ons tahun ini," sambungnya.

Investor juga tengah mencermati keputusan kebijakan The Fed. Chairman Jerome Powell kemungkinan bakal memberikan petunjuk tentang potensi waktu pemotongan suku bunga.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya