Berita

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didik Mukrianto/Net

Bisnis

Masukan Anak Buah AHY Hadapi Laju Lambat Pertumbuhan Ekonomi

SELASA, 06 MEI 2025 | 16:59 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada triwulan I 2025 perlu disikapi serius pemerintah dengan berbagai langkah strategis.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didik Mukrianto mengusulkan pemerintah fokus pada pemberian stimulus demi mendorong daya beli masyarakat, seperti insentif pajak, subsidi, atau bantuan sosial.

Sebaliknya, pemerintah dan Bank Indonesia jangan terlalu agresif dalam kebijakan moneter agar tidak memperburuk perlambatan ekonomi.


"Pemerintah perlu merespons dengan kebijakan yang tepat sasaran untuk mendorong konsumsi, menstabilkan harga, dan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi," kata Didik dikutip dari akun X pribadinya, Selasa, 6 Mei 2025.

Selain itu, ia mendorong pemerintah melakukan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi melalui penguatan investasi dan ekspor, terutama di sektor teknologi dan industri hijau.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen secara tahunan (year on year/YoY). Meski masih menunjukkan ekspansi, angka ini melambat dibanding periode sebelumnya.

Didik berpandangan, perlambatan kemungkinan dipengaruhi oleh perubahan pola konsumsi masyarakat yang berdampak pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai komponen utama Produk Domestik Bruto (PDB).

"Perubahan ini bisa mencakup pengurangan belanja diskresioner, pergeseran preferensi konsumsi, atau respons terhadap tekanan ekonomi seperti inflasi atau ketidakpastian global," jelasnya.

Secara kuartalan (q-to-q), ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -0,98 persen dibandingkan triwulan IV 2024. Didik menilai hal ini bisa disebabkan oleh faktor musiman, daya beli yang melemah, gangguan rantai pasok, atau kebijakan moneter ketat seperti suku bunga tinggi.

"Yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi sinyal awal resesi teknis jika berlanjut pada kuartal berikutnya," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya