Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Maret 2025

Surplus Dagang Luar Negeri Lampung Tembus 412,09 Juta Dolar AS

MINGGU, 04 MEI 2025 | 11:07 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung mencatat surplus besar pada Maret 2025. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Lampung mencapai 578,05 juta dolar Amerika Serikat (AS), jauh melampaui nilai impor yang hanya sebesar 165,95 juta dolar AS.

"Surplus neraca perdagangan Lampung pada Maret 2025 mencapai 412,09 juta dolar AS," kata Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Lampung, Muhammad Ilham Salam dikutip dari RMOLLampung , Minggu 4 Mei 2025.


Surplus terbesar disumbang dari perdagangan dengan kelompok negara lainnya sebesar 278,81 juta dolar AS, disusul Uni Eropa sebesar 58,96 juta dolar AS, dan negara-negara ASEAN sebesar 52,26 juta dolar AS.

Nilai ekspor pada Maret 2025 mengalami peningkatan signifikan sebesar 11,61 persen dibanding Februari 2025 yang tercatat 517,93 juta dolar AS.

Terdapat 10 komoditas utama yang mendominasi ekspor Lampung, yakni lemak dan minyak hewan/nabati; kopi, teh, dan rempah-rempah; bahan bakar mineral; ampas dan sisa industri makanan; olahan sayuran, buah, dan kacang.

Kemudian, pulp dari kayu; produk kimia; karet dan produk turunannya; kayu dan barang dari kayu; ikan, krustasea, dan moluska.

Negara tujuan utama ekspor Lampung di antaranya Amerika Serikat, India, Pakistan, Belanda, Inggris, China, Bangladesh, Vietnam, Filipina, dan Selandia Baru.

Secara sektoral, ekspor juga mengalami peningkatan di seluruh lini: sektor industri pengolahan naik 15,94 persen; sektor pertambangan dan lainnya naik 4,40 persen; serta sektor pertanian naik 3,68 persen.

Sementara itu, nilai impor Provinsi Lampung pada Maret 2025 justru anjlok tajam. Nilai impor tercatat hanya 165,95 juta dolar AS, turun 41,49 persen dibanding Februari 2025 yang sebesar USD 283,62 juta.

“Jika dibandingkan dengan Maret 2024 (331,81 juta dolar AS), impor tahun ini bahkan merosot hampir setengahnya, turun 49,99 persen,” kata Ilham.

Adapun negara pemasok barang impor ke Lampung paling besar antara lain Angola (68,27 juta dolar AS), Amerika Serikat (16,71 juta dolar AS), Brasil (16,28 juta dolar AS), Australia (14,60 juta dolar AS), serta Uni Emirat Arab (13,44 juta dolar AS).

“Dari sisi jenis barang, penurunan terjadi pada impor bahan baku/penolong sebesar 44,75 persen dan barang modal sebesar 28,99 persen. Sementara itu, impor barang konsumsi justru melonjak tajam hingga 984,61 persen,” tutup Ilham.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya