Berita

PM Yaman yang mengundurkan diri Ahmed Bin Mubarak/Net

Dunia

Yaman Angkat Menkeu Jadi PM Baru, Akhiri Kepemimpinan Bin Mubarak

MINGGU, 04 MEI 2025 | 10:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional secara resmi menunjuk Menteri Keuangan Salem bin Buraik sebagai Perdana Menteri baru.

Penunjukkan itu dilakukan setelah pengunduran diri PM Ahmed Bin Mubarak yang mengundurkan diri  pada Sabtu, 3 Mei 2025. 

Selama berbulan-bulan Bin Mubarak berselisih dengan Alimi terkait kontrol kekuasaan. Dalam surat pengunduran dirinya yang diposting di platform X, Bin Mubarak menyebut dirinya tidak mampu sepenuhnya menjalankan kewenangan konstitusional.


“Saya tidak dapat menggunakan kewenangan konstitusional saya dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk mereformasi lembaga pemerintah atau menerapkan perubahan pemerintahan yang sah," cuitnya, seperti dimuat New Arab.

Meski demikian, ia juga menekankan sejumlah pencapaiannya, termasuk reformasi fiskal dan gerakan antikorupsi yang sempat mengguncang kementerian, termasuk pertahanan.

Menurut analis politik Yaman, Albasha, penunjukan Bin Buraik dipandang strategis guna mempertahankan dukungan Arab Saudi.

“Dia didukung oleh politisi Yaman yang berpihak pada UEA dan memiliki hubungan kuat dengan pejabat Saudi. Ini akan krusial untuk mengamankan dukungan Riyadh dan memulihkan kohesi pemerintah," paparnya.

Langkah ini muncul di tengah situasi geopolitik yang semakin panas, terutama dengan keterlibatan kelompok Houthi yang didukung Iran dalam serangan terhadap Israel dan kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas atas perang Gaza.

Sejak konflik Gaza meletus pada Oktober 2023, Houthi telah berulang kali meluncurkan rudal dan drone, sementara tekanan AS semakin meningkat, termasuk melalui kampanye udara terhadap posisi-posisi Houthi di Yaman.

Di dalam negeri, Yaman terus menghadapi dampak perang yang telah berlangsung selama satu dekade, dengan ratusan ribu korban jiwa dan krisis kemanusiaan akut. 

Meski pertempuran mereda sejak gencatan senjata yang dimediasi PBB pada 2022, ketidakstabilan politik tetap menghantui, terutama di wilayah selatan seperti Suweida, dan dalam skenario pasca-Assad yang bergejolak di Suriah serta ketegangan yang terus memanas dengan Iran.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya