Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Permintaan Anjlok, Aktivitas Pabrik di Asia Terpukul

SABTU, 03 MEI 2025 | 08:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aktivitas manufaktur di sebagian besar negara Asia mengalami kontraksi pada April tahun ini. 

Mereka berjuang karena permintaan turun dan terpaksa menghentikan pesanan baru dalam menghadapi tarif dasar 10 persen dari Presiden AS Donald Trump.

Dalam survei yang diterbitkan oleh S&P Global baru-baru ini, indeks manajer pembelian (PMI) untuk raksasa pabrik di kawasan tersebut, termasuk Korea Selatan dan Taiwan, merosot tajam bulan lalu karena ketidakpastian perdagangan global telah menyebabkan penurunan pesanan baru dan pemotongan produksi.


Taiwan membukukan PMI sebesar 47,8 pada April, terendah dalam 16 bulan dan tetap jauh di bawah garis air 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi. 

Bisnis baru turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, yang menyebabkan produksi dan pembelian yang lebih rendah. 

"Dampak tarif AS dan ekspektasi pertumbuhan global yang lebih lambat juga meredam proyeksi untuk tahun mendatang," kata Annabel Fiddes dari S&P Global Market Intelligence dalam sebuah pernyataan tentang data Taiwan.

"Perusahaan pada umumnya mengantisipasi produksi akan menurun selama 12 bulan ke depan, dengan tingkat pesimisme yang paling menonjol sejak Januari 2023."

PMI Korea Selatan turun menjadi 47,5, angka terlemahnya sejak September 2022. 

Perusahaan memilih untuk melakukan PHK karena produksi menyusut pada April dan prospek untuk tahun mendatang berubah negatif. 

Di Asia Tenggara, aktivitas pabrik juga menyusut, salah satunya Thailand.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya