Berita

Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND)/Ist

Politik

LMND:

Bebani APBN, Evaluasi Lagi Program Sekolah Rakyat

RABU, 30 APRIL 2025 | 23:02 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Kementerian Sosial (Kemensos) didorong mengevaluasi kembali rencana membangun sebanyak 200 sekolah rakyat tahun ini yang separuh di antaranya memakai APBN. Sedangkan 100 sekolah rakyat sisanya berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta.

Sekretaris Jenderal Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Goldy Herdiansyah menilai sekolah rakyat cuma akan membebani APBN yang belum tentu berhasil dalam memberantas kemiskinan. Apalagi belum ada blueprint sekolah rakyat dalam pemberantasan kemiskinan sampai saat ini. 

"Karena selain praktik asrama, tidak terlihat perbedaan subtantif dengan sekolah pada umumnya yang sudah berjalan dalam waktu lama dan memiliki arah yang jelas dalam membangun manusia di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Goldy dalam keterangannya, Rabu 30 April 2025.


Dengan begitu, menurut Goldy, sebaiknya Presiden Prabowo Subianto meninjau rencana pelaksanaan sekolah rakyat dan mengalihkan anggaran agar lebih tepat sasaran.

Goldy mengatakan, proses pendidikan harus mampu membawa perubahan kualitas dalam setiap diri anak bangsa. Perubahan kualitas manusia Indonesia bukan hanya akan berdampak pada individu anak melainkan juga berdampak pada bangsa yang dipercaya sebagai tonggak kemajuan. 

Menurutnya, selama ini pendidikan nasional telah banyak melakukan upaya perubahan kurikulum untuk mewujudkan kemajuan sumber daya manusia, namun mulai tahun 2000 sejak Indonesia terlibat dalam tes PISA (Programme for International Student Assessment), justru tidak menunjukkan adanya perubahan kualitas SDM yang signifikan.

"Kita hanya berhenti di barisan 10 negara terakhir," kata Goldy. 

Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan nasional gagal membawa perubahan bagi kualitas anak bangsa dan sudah seharusnya melakukan perubahan terhadap seluruh instrumen pendidikan dan dengan dasar riset mendalam sebagai jalan untuk menemukan bentuk pendidikan yang baru termasuk kurikulum.

Selain itu, lanjut Goldy, Program Sekolah Rakyat oleh Kementerian Sosial tentu akan berimbas pada Kementerian Pendidikan. Sebab pengelolaan anggaran untuk pendidikan sudah jadi barang tentu akan dibagi ke Program Sekolah Rakyat. 

"Ini menjadi beban baru bagi pendidikan nasional," kata Goldy.

Goldy menekankan, kondisi pendidikan nasional yang secara kualitas masih terpaut jauh dari negara-negara maju dan berkembang lainnya, dibutuhkan formulasi yang tepat untuk memajukannya.

Perbaikan pendidikan perlu dilakukan oleh lembaga yang berwenang serta memiliki pengalaman panjang dalam mengelola pendidikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

"Daripada membangun sekolah rakyat lebih baik sumber daya pemerintah difokuskan kepada Kemendidasmen untuk melakukan pemerataan pendidikan serta perbaikan pendidikan dalam negeri," kata Goldy.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya