Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Bisnis

Bikin Trump Murka, Amazon Batal Tampilkan Biaya Tarif AS di Laman Produk

RABU, 30 APRIL 2025 | 18:46 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dibuat berang setelah muncul laporan bahwa Amazon berniat menampilkan biaya tarif impor langsung di laman produk mereka. 

Langkah tersebut dinilai Gedung Putih sebagai upaya terselubung untuk menyerang kebijakan perdagangan Trump yang selama ini dikenal agresif terhadap China.

Di mana Trump telah mengenakan tarif impor hingga 145 persen terhadap produk asal China, serta menetapkan tarif minimum 10 persen bagi negara-negara lainnya.


Menurut laporan CNN yang mengutip dua pejabat senior, Trump bahkan menelepon langsung pendiri Amazon, Jeff Bezos, pada Selasa pagi waktu setempat, 29 April 2025, untuk menyampaikan kemarahannya usai membaca laporan dari Punchbowl News terkait rencana tersebut.

"Sangat jelas dia (Trump) marah. Mengapa perusahaan bernilai miliaran dolar membebankan biaya tambahan kepada konsumen?" ujar salah satu pejabat yang tak disebutkan namanya, dikutip pada Rabu 30 April 2025.

Rencana Amazon itu dinilai berpotensi memperlihatkan secara gamblang kepada konsumen Amerika bagaimana kebijakan tarif yang diterapkan Trump berdampak langsung terhadap harga barang kebutuhan sehari-hari. 

Gedung Putih pun merespons cepat kabar tersebut. Sekretaris Pers Karoline Leavitt mengecam rencana Amazon sebagai tindakan “bermusuhan dan politis”.

Namun, Amazon buru-buru meredam gejolak. Melalui jurubicara Tim Doyle, perusahaan menyatakan bahwa rencana itu tidak akan dijalankan. Menurutnya, memang ada wacana dari tim internal Amazon Haul—toko khusus yang menjual barang diskon untuk menampilkan biaya impor, namun itu belum disetujui.

"Tim yang mengelola toko Amazon Haul kami sempat mempertimbangkan ide untuk mencantumkan biaya impor pada produk-produk tertentu. Namun, hal itu tidak pernah disetujui dan tidak akan dilakukan," ujarnya dalam pernyataan kepada media, sekaligus membantah laporan Punchbowl News.

Amazon juga menyatakan bahwa ide tersebut tidak pernah dipertimbangkan untuk situs utama mereka dan tidak ada fitur semacam itu yang sedang diterapkan di platform manapun milik Amazon.

Sementara Amazon menarik diri, platform e-commerce lain seperti Shein dan Temu justru telah lebih dulu menyesuaikan harga akibat kebijakan tarif. Temu bahkan memperkenalkan biaya impor baru yang muncul saat proses checkout, sebuah langkah yang mungkin menginspirasi Amazon.

Di tengah kontroversi tersebut, saham Amazon (AMZN) tercatat turun sekitar 1 persen pada perdagangan awal Selasa waktu setempat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya