Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Maret 2025/RMOL

Bisnis

Tarif Trump Bikin Harga Barbie dan Hot Wheels Makin Mahal

RABU, 30 APRIL 2025 | 18:15 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) akan berdampak besar terhadap barang-barang impor, termasuk impor boneka hingga mainan anak-anak.

Hal tersebut diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah melakukan negosiasi dagang di Washington bersama pejabat AS. Bendahara RI itu menyebut boneka Barbie menjadi salah satu komoditas yang akan terdampak dari kebijakan Presiden Donald Trump.

“Tahu Barbie kan ya? Barbie bukan yang film, tapi Barbie boneka. Barbie boneka itu mayoritas bikinan dari kita (Indonesia). Saat pertemuan dengan US Treasury, muncul pembicaraan soal Barbie. Karena AS impor Barbie (dari Indonesia), dan produsen terbesar Barbie memang dari Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu 30 April 2025.


Selain Barbie, produk mainan yang juga akan terkena dampak adalah Hot Wheels atau miniatur mobil. Menurut Sri Mulyani, produk mainan tersebut juga akan mengalami dampak tarif yang besar.

“Mungkin buat anda semua kelihatannya enggak penting. Tapi buat Amerika ini penting, karena enam bulan lagi mereka akan Christmas, Black Friday. Dan setiap nenek-nenek seperti saya akan beli hadiah untuk cucunya. Dengan adanya retaliasi tarif maka akan memengaruhi harga toys (mainan) juga,” jelasnya.

Untuk diketahui, pabrik boneka Barbie terbesar di dunia berlokasi di Indonesia, tepatnya di PT Mattel Indonesia (PTMI) di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik tersebut merupakan produsen utama boneka Barbie global, dengan produksi mencapai 85 juta boneka dan aksesoris pada 2021. Pada 2022, pabrik tersebut telah meresmikan fasilitas molding baru untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Selain Barbie, PTMI juga memproduksi Hot Wheels. Meskipun, pabrik Hot Wheels utama berada di Malaysia, dan pabrik lainnya ada di Indonesia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya