Berita

Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies (CUS) Abdulhakim Idris/Ist

Politik

Koalisi Aktivis Indonesia Tolak Kedatangan Abdulhakim Idris ke Tanah Air

RABU, 30 APRIL 2025 | 16:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kedatangan Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies (CUS) Abdulhakim Idris ke Indonesia mendapat penolakan dari berbagai kelompok masyarakat. 

Koalisi Aktivis Indonesia, yang merupakan kumpulan pemuda dari berbagai latar belakang di dalam negeri, menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kehadiran figur yang dianggap menimbulkan kontroversi tersebut. 

Mereka menilai bahwa kehadiran Abdulhakim berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan mengancam nilai-nilai kebangsaan yang telah lama dijaga.


Ketua Koalisi Aktivis Indonesia, Khoir, menyatakan bahwa aktivitas Abdulhakim Idris diduga merupakan bagian dari gerakan propaganda yang mendapatkan dukungan dari negara-negara Barat demi kepentingan tertentu. 

Ia menegaskan bahwa Abdulhakim kerap memprovokasi kelompok tertentu sehingga berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

“Penolakan ini didasarkan pada temuan kami bahwa yang bersangkutan (Abdulhakim Idris) telah disponsori pihak barat untuk menyebarkan fitnah dan propaganda di Indonesia. Aktivitasnya sangat berbahaya apabila dibiarkan masuk ke tanah air, karena itu harus kita tolak dengan tegas,” kata Khoir kepada media di Jakarta pada, Rabu, 30 April 2025.

Khoir juga memaparkan beberapa poin penting yang menjadi dasar penolakan terhadap Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies (CUS) tersebut, antara lain dugaan keterlibatan dalam aktivitas bermasalah, pelanggaran hukum, serta potensi ancaman terhadap stabilitas nasional.

“Abdulhakim Idris ini sejak lama selalu menyebarkan konten provokatif yang sangat berbahaya untuk stabilitas nasional, adanya ujaran kebencian dari aktivitasnya tentu harus mendapatkan atensi dari kita sebagai anak bangsa. Kami secara tegas menolak kehadirannya di Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, Koalisi Aktivis Indonesia juga mengajak berbagai organisasi masyarakat untuk bersatu dalam menolak segala bentuk aktivitas yang dinilai dapat mengancam kedaulatan serta persatuan bangsa. 

Menurut mereka, menjaga keutuhan bangsa dan menolak propaganda seperti yang dilakukan Abdulhakim Idris adalah tanggung jawab bersama.

“Karena pertimbangan keagaman, persatuan dan kesatuan itulah, kami Koalisi Aktivis Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama menyuarakan penolakan datangnya Abdulhakim Idris di Indonesia. Kami juga meminta masyarakat untuk tetap saling bahu-membahu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan jangan mudah terprovokasi apalagi dengan dalih kemanusiaan,” tutupnya.

Abdulhakim Idris merupakan Direktur Eksekutif dari Center for Uyghur Studies (CUS), organisasi yang diduga memiliki agenda propaganda yang didanai oleh negara-negara Barat, dengan target negara-negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Indonesia. 

Ia pernah mengunjungi Indonesia tiga tahun lalu, dan saat itu juga mendapat penolakan dari sejumlah aktivis serta organisasi mahasiswa muslim.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya