Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Pasar Pantau Prospek Damai China-AS Soal Tarif, Wall Street Menghijau

RABU, 30 APRIL 2025 | 08:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan dengan kenaikan solid tiga indeks utama.  

Pasar sebelumnya bergejolak, sempat naik-turun antara keuntungan dan kerugian, saat investor mencermati laporan keuangan perusahaan, data ekonomi, dan perubahan pada kebijakan perdagangan.

Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan bursa pada penutupan perdagangan Selasa 29 April 2025 atau Rabu pagi WIB.   


- Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 300,03 poin, atau 0,75 persen, menjadi 40.527,62
- S&P 500 menguat 32,08 poin, atau 0,58 persen, menjadi 5.560,83
- Nasdaq Composite Index menguat 95,19 poin, atau 0,55 persen, menjadi 17.461,32

Dua ekonomi terbesar dunia, AS dan China, terus bersitegang dan menjadi pusat fokus global, yang dipicu pengumuman tarif pada 2 April oleh pemerintahan Presiden Donald Trump yang diberlakukan untuk semua negara.

Kini, ketegangan mulai mereda dengan AS memberi sinyal akan menurunkan tarifnya untuk China.

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, memperkirakan China dapat kehilangan 10 juta pekerjaan dengan cepat  karena kebijakan tarif Trump. Namun, ia juga mengatakan bahwa kemajuan pada kesepakatan perdagangan.

Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan Presiden AS Donald Trump akan menandatangani perintah, yang memberikan keringanan kepada pabrikan otomotif yang memproduksi kendaraan di Amerika.

Saham General Motors ditutup melemah 0,6 persen setelah perusahaan melaporkan kinerja kuartalan yang kuat tetapi membatalkan perkiraan tahunannya.

Saham Coca-Cola ditutup 0,8 persen lebih tinggi setelah mengalahkan estimasi pendapatan dan laba.

Banyak data ekonomi yang akan dirilis pekan ini, yang berpuncak pada laporan payrolls pemerintah pada Jumat mendatang, bersama dengan laporan keuangan dari beberapa kelompok saham megacap "Magnificent Seven" seperti Apple dan Microsoft, dengan investor kemungkinan akan fokus pada tanda-tanda dampak tarif.

Volume di bursa Wall Street tercatat 20,02 miliar saham, dibandingkan rata-rata 19,46 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Saham McDonald's turun lagi, 0,73 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya