Berita

Ronen Bar/Net

Dunia

Kepala Intel Israel Mundur Usai Bertikai dengan Netanyahu

SELASA, 29 APRIL 2025 | 16:27 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kepala Dinas Intelijen Dalam Negeri Israel (Shin Bet), Ronen Bar, resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Selasa, 29 April 2025. 

Langkah ini dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang disebut-sebut telah kehilangan kepercayaan terhadap Bar pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

"Setelah 35 tahun mengabdi, untuk memungkinkan proses yang tertib dalam penunjukan pengganti tetap dan serah terima jabatan secara profesional, saya akan mengakhiri jabatan saya pada tanggal 15 Juni 2025," kata Bar dalam sebuah acara peringatan di kantornya, seperti dikutip dari pernyataan resmi Shin Bet.


Keputusan ini memperdalam krisis politik di Israel yang telah terguncang oleh konflik berkepanjangan di Jalur Gaza dan tekanan domestik terhadap kepemimpinan Netanyahu. 

Bar sebelumnya menolak upaya pemecatannya melalui proses hukum yang turut memecah belah opini publik Israel.

Serangan 7 Oktober 2023, yang dipimpin oleh Hamas, menyebabkan kerusakan parah terhadap reputasi militer dan intelijen Israel yang selama ini dianggap sangat kuat oleh dunia internasional. 

Dalam pernyataan terpisah, pengamat keamanan dari Universitas Tel Aviv menyebut pengunduran diri Bar mencerminkan koordinasi yang buruk di antara pemerintah dan keamanan nasional. 

"Pengunduran diri ini bukan hanya soal personal, tetapi memperlihatkan retaknya koordinasi keamanan nasional di tengah krisis yang sangat sensitif."

Kecaman juga datang dari kalangan bisnis dan teknologi, yang khawatir bahwa instabilitas politik akan memperlambat pemulihan ekonomi dan membebani upaya sumbangan banjir dan kemanusiaan di wilayah terdampak konflik.

“Investor sedang menahan diri. Ketidakpastian politik ini mengganggu rantai pasok dan proyek ekspansi kami ke luar negeri," ujar salah satu CEO startup teknologi di Haifa.

Di tengah sorotan tajam, berbagai media populer dan arsip berita menyoroti bagaimana perpecahan internal Israel berpotensi memperpanjang pengepungan Gaza, menghambat proses diplomasi, dan menciptakan kekosongan kepemimpinan di salah satu institusi keamanan terpenting negara tersebut.

Pengunduran diri Bar dipandang sebagai simbol lemahnya kepemimpinan kolektif di masa darurat, dan publik Israel kini tengah melakukan pencarian atas sosok pemimpin baru yang dapat memulihkan kepercayaan serta menghadirkan stabilitas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya