Berita

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Selasa 29 April 2025/RMOL

Bisnis

Rosan Ungkap Realisasi Investasi Kuartal I 2025 Naik 16 Persen, PMDN Lampaui PMA

SELASA, 29 APRIL 2025 | 13:40 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melaporkan hasil realisasi investasi triwulan I 2025 mencapai Rp401,5 triliun. Angka tersebut naik 15,9 persen secara tahunan (yoy).

Dalam konferensi pers, Rosan merinci bahwa investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp230,4 triliun, naik 12,7 persen yoy, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang jauh lebih tinggi mencapai Rp234,8 triliun atau melonjak 19,1 persen yoy.

"Memang ini ada hal menarik kalau biasanya PMA lebih tinggi tapi di kuartal pertama PMDN kontribusinya lebih tinggi dari PMA," kata Rosan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta pada Selasa 29 April 2025.


"Yang saya ingin tekankan ini bukan PMA yang turun, tapi PMDN yang meningkat jauh dibanding penanaman modal asing,"tambahnya,

Ia mengatakan bahwa investasi dalam negeri meningkat salah satunya berkat investasi infrastruktur transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai PMDN mencapai Rp48,4 triliun.

"Faktor peningkatan PMDN ini dari segi infrasturktur terutama pembangunan jalan tol Sumatera dan Riau, serta pembaruan investasi di bidang konektivitas ekonomi," jelasnya.

Rosan lebih lanjut menjelaskan bahwa investasi di luar Pulau Jawa mendominasi dengan porsi investasi 50,7 persen dengan nilai Rp235,9 triliun, meningkat 17,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, investasi di Pulau Jawa mencapai 49,3 persen atau Rp229,3 triliun, naik 14,3 persen dari tahun sebelumnya.

Selanjutnya dari 5 subsektor Rosan merinci realisasi investasi PMA dan PMDN paling besar berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai Rp67,3 triliun, transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp66,5 triliun), pertambangan (Rp48,6 triliun), jasa lainnya (Rp41,0 triliun), dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp37,5 triliun).

Sementara dari sisi negara asal investor, Singapura masih menempati peringkat pertama dengan investasi sebesar 4,6 miliar dolar AS, disusul Hong Kong (2,2 miliar dolar AS), China (1,8 miliar dolar AS), Malaysia (1,0 miliar dolar AS), dan Amerika Serikat (1,0 miliar dolar AS).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya