Berita

Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Dunia

Putin Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari di Ukraina

SELASA, 29 APRIL 2025 | 11:33 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sementara di Ukraina yang akan berlangsung selama tiga hari, dimulai pada pagi hari tanggal 8 Mei hingga 11 Mei 2025.

Pengumuman ini disampaikan Kantor Kepresidenan Rusia Kremlin dalam pernyataan resmi, dengan menyebutkan bahwa langkah tersebut diambil berdasarkan pertimbangan kemanusiaan bertepatan dengan peringatan kemenangan atas Nazi dalam Perang Dunia Kedua.

"Rusia percaya bahwa pihak Ukraina harus mengikuti contoh ini," demikian bunyi pernyataan Kremlin, seperti dimuat BBC pada Selasa, 29 April 2025.


Namun, Kremlin juga memperingatkan bahwa pasukan Rusia akan mengambil langkah tegas jika Ukraina melanggar gencatan senjata.

"Jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan memberikan tanggapan yang memadai dan efektif," tegasnya.

Selain itu, Rusia menegaskan kembali kesiapan mereka untuk mengadakan perundingan damai tanpa prasyarat guna mengatasi akar krisis Ukraina.

Merespons pengumuman tersebut, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, mengkritik rencana gencatan senjata tiga hari ini sebagai tidak cukup. Ia menyerukan penghentian tembakan yang lebih panjang.

"Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus segera menghentikan tembakan," tegas Sybiha dalam sebuah pernyataan di platform X (sebelumnya Twitter).

"Mengapa harus menunggu hingga 8 Mei? Jika tembakan dapat dihentikan sekarang dan selama 30 hari, maka itu nyata, bukan hanya untuk parade," kata dia lagi.

Sybiha menambahkan bahwa Ukraina siap mendukung gencatan senjata yang langgeng, tahan lama, dan penuh, seraya mendesak upaya perdamaian lebih konkret.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melalui juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, menyatakan keinginannya untuk melihat gencatan senjata permanen.

"Presiden telah menjelaskan bahwa ia ingin melihat gencatan senjata permanen terlebih dahulu untuk menghentikan pembunuhan, menghentikan pertumpahan darah," ujar Leavitt.

Ia juga menambahkan bahwa Trump semakin frustrasi terhadap para pemimpin kedua negara karena lambatnya kemajuan dalam perundingan.

Gencatan senjata ini muncul di tengah minggu yang disebut Washington sebagai "sangat kritis" untuk proses negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.

Amerika Serikat, yang berperan sebagai penengah, telah memperingatkan akan menarik dukungannya terhadap proses ini jika tidak ada kemajuan nyata.

Sebelumnya, Kremlin telah mengumumkan gencatan senjata serupa selama Paskah, namun meski tingkat pertempuran menurun, kedua belah pihak saling menuduh melakukan ratusan pelanggaran.

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, lebih dari 20 persen wilayah Ukraina berada di bawah kendali Moskow, dengan konflik yang telah menyebabkan ratusan ribu korban jiwa dan luka-luka.

Kini, dunia menanti apakah gencatan senjata yang diumumkan kali ini akan membawa perubahan nyata di medan perang, atau kembali gagal seperti lebih dari 20 kali upaya gencatan senjata sebelumnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya