Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Imbangi Dampak Tarif AS, Jepang Susun Paket Ekonomi Darurat

SENIN, 28 APRIL 2025 | 07:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jepang telah menyusun paket ekonomi darurat untuk meringankan beban industri dan rumah tangga akibat dampak dari tarif impor baru Amerika Serikat (AS).

Paket tersebut mencakup dukungan untuk pembiayaan perusahaan, termasuk subsidi untuk menurunkan harga bensin sebesar 10 Yen (sekitar 0,07 Dolar AS) per liter. 

Tidak hanya itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menegaskan bahwa pemerintah juga akan menanggung sebagian tagihan listrik selama tiga bulan, mulai Juli. 


"Saya telah menginstruksikan anggota kabinet untuk melakukan upaya maksimal guna membantu perusahaan dan rumah tangga yang khawatir tentang dampak tarif," kata Ishiba dalam rapat gugus tugas tarif, dikutip Senin 28 April 2025.

Pemerintah akan mempertimbangkan langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri tergantung pada dampak tarif AS terhadap industri otomotif besar Jepang.

Untuk membantu perusahaan kecil dan menengah yang lebih rentan terhadap gejolak ekonomi, cakupan perusahaan yang lebih luas akan memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman berbunga rendah yang diberikan oleh bank-bank yang didukung pemerintah.

Menteri Ekonomi Ryosei Akazawa menegaskan, paket ekonomi tersebut dibiayai oleh dana cadangan. 

Presiden AS Donald Trump pada tanggal 2 April memberlakukan tarif sebesar 25 persen untuk impor mobil dan truk. Ia juga mengumumkan tarif sebesar 24 persen untuk semua barang Jepang, yang kemudian dipotong menjadi 10 persen selama 90 hari.

Akazawa, yang menjabat sebagai negosiator perdagangan utama Jepang, akan mengunjungi Washington dalam beberapa hari ke depan untuk putaran kedua pembicaraan perdagangan.

Harian bisnis Nikkei melaporkan pada Kamis bahwa Jepang sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan impor kedelai dari AS sebagai bagian dari negosiasi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya