Berita

Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro/RMOL

Politik

Gaduh Monolog Gibran, Wamensesneg: Yang Penting Pesan Sampai

MINGGU, 27 APRIL 2025 | 22:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Banyak cara berkomunikasi pejabat tinggi negara untuk menyampaikan informasi penting kepada masyarakat. Termasuk salah satunya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang kini gemar monolog via YouTube pribadinya.

Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro berpandangan, video monolog adalah salah satu cara Wapres Gibran berkomunikasi dengan publik. Terpenting bukan caranya, melainkan pesannya sampai kepada masyarakat.

"Tentu caranya macam-macam, modelnya macam-macam. Yang penting pesannya sampai ke masyarakat," kata Juri di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta. Minggu, 27 April 2025.


Apa pun cara yang digunakan pemerintah, ia berharap publik mendapatkan informasi yang lebih benar dan langsung dari sumbernya.

"Masyarakat tidak banyak mendapatkan informasi (akurat), (kebanyakan) sudah dikloning gitu sehingga informasinya bias dan kadang-kadang informasi yang beredar seringkali tidak benar," katanya.

Meski cara Wapres Gibran menuai beragam respons dari publik, mantan Ketua KPU RI ini menilai video monolog tersebut sangat baik karena bisa diakses semua orang.

"Baik sekali kalau para pejabat bisa menyampaikan langsung informasi yang benar yang dimiliki, termasuk Pak Wapres," tutupnya.

Video monolog Wapres Gibran belakangan menuai pro dan kontra. Tak sedikit pihak mengkritik pesan Gibran karena tidak spontanitas dan terkesan sudah terkonsep.

Salah satunya disampaikan pengamat politik Rocky Gerung. Rocky bahkan mengkritik pedas cara Gibran lantaran memperlihatkan ketidakpahaman mendasar soal konsep seorang Wapres.

"Dari awal (Gibran) dikenal warganet tidak mengerti konsep dasarnya, buat apa memaksakan bicara? Apalagi bicara dengan teks, dengan fasilitas teknologi, lalu terlihat konsep dasar dari bonus demografi pengetahuannya nol," kata Rocky mengomentari video Gibran membahas bonus demografi, Jumat, 25 April 2025.

Populer

Kejagung dan KPK Didesak Usut Dugaan Pemerasan Kajari Tolitoli

Rabu, 07 Mei 2025 | 12:30

Arsjad Rasjid Cs Kalah di MA, Pemegang Saham PT Krama Yudha Bebas dari Tuduhan

Minggu, 11 Mei 2025 | 12:26

5 Pati AU Digeser Jadi Staf Khusus KSAU, Ada Bekas Ajudan Wapres dan Dokter Gigi

Jumat, 02 Mei 2025 | 02:38

Karir Politik Jokowi dan Keluarga akan Hancur

Jumat, 02 Mei 2025 | 10:32

Gufroni Jadikan Muhammadiyah Sarang Mafia Berideologi Ekstrem

Senin, 12 Mei 2025 | 16:27

Kejati Jakarta Bongkar Pengadaan Fiktif di Telkom Periode 2016-2018

Kamis, 08 Mei 2025 | 05:19

Kejagung Tetapkan Pengelola Buzzer Tersangka Perintangan Penyidikan

Kamis, 08 Mei 2025 | 06:25

UPDATE

Bobotoh Diajak Rayakan Persib Juara dengan Tertib

Senin, 12 Mei 2025 | 23:59

Cooling Down Cara Anwar Usman Cuci Muka

Senin, 12 Mei 2025 | 23:40

PP Himmah Apresiasi Polri Tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB

Senin, 12 Mei 2025 | 23:17

Peran Oposisi Nonparlemen

Senin, 12 Mei 2025 | 22:50

Harga Minyak Dunia Melejit Setelah Ketegangan AS-China Mereda

Senin, 12 Mei 2025 | 22:33

Kejagung Tegaskan Pengamanan dari TNI Tidak Terkait Kasus Satelit Kemhan

Senin, 12 Mei 2025 | 22:18

BRI Peduli Salurkan Ribuan Paket Sembako ke Umat Buddha

Senin, 12 Mei 2025 | 21:47

Penugasan TNI di Kantor Kejaksaan Melenceng karena Bukan Darurat Perang

Senin, 12 Mei 2025 | 21:34

Sidang Perdana PUIC 2025 Angkat Tantangan Global Dunia Islam

Senin, 12 Mei 2025 | 21:12

Harga Emas Merosot Usai AS-China Pangkas Tarif Dagang

Senin, 12 Mei 2025 | 20:51

Selengkapnya