Berita

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali/Ist

Bisnis

Prof. Rhenald Kasali:

Sudah Dapat Freeport, AS Jangan Recoki QRIS dan Mangga Dua

JUMAT, 25 APRIL 2025 | 15:55 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyoroti berbagai hambatan perdagangan dan investasi di Indonesia, mulai dari isu barang bajakan di pasar Mangga Dua hingga sistem pembayaran nasional. 

Sorotan ini menjadi bagian dari laporan tahunan United States Trade Representative (USTR) yang kerap menjadi tekanan diplomatik terhadap negara mitra.

AS mengeluhkan sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang dinilai menghambat akses perusahaan Amerika ke ekosistem pembayaran digital Indonesia. 


Namun, pandangan itu dipertanyakan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali. Dalam tanggapannya, Rhenald menyindir keras sikap AS yang terlalu mencampuri urusan domestik Indonesia.

“Amerika meminta QRIS kita dihapuskan, GPN  kemudian juga dibatalkan. Mereka juga ngomong soal Mangga Dua. Ini kan satu hal yang menarik," katanya lewat kanal YouTube resminya, Jumat 25 April 2025.

Ia juga menyinggung bahwa masalah barang bajakan bukan hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara produsen barang mewah seperti Italia dan Prancis pun kewalahan mengendalikan peredaran barang tiruan.

"Italy sebagai penghasil barang merek mewah juga kewalahan. Paris, Prancis kewalahan, ikat pinggang Gucci ditawarkan di pinggir jalan," jelasnya.

Rhenald Kasali menyentil sikap AS yang terkesan terus menuntut, meski sudah mendapat banyak keuntungan di Indonesia.

"Amerika sibuk betul ngurusin Mangga Dua? Kan kita sudah kasih Freeport? Cukup besar lah tambang emas yang mereka bisa kerja sama dengan kita," tegasnya.

Rhenald juga menyampaikan pandangan kritis tentang kondisi AS saat ini yang menurutnya tak sekuat dulu. Jika dulu Amerika adalah dream, kini negeri Paman Sam itu pusat kriminalitas. Mulai dari penembakan massal hingga penyebaran narkotika jadi masalah serius.

“Hari ini Amerika sudah mengalami penurunan," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya