Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam acara pelantikan Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik Periode 2024–2027 di Gedung Konferensi Wali Gereja (KWI), Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 17 Desember 2025./Iat
Organisasi Pemuda Katolik dari Sabang hingga Merauke bakal menyatukan langkah dalam mewujudkan Program Asta Cita, menuju Indonesia Emas.
Langkah itu disatukan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertema “Kolaborasi Gerakan Nasional Pemuda Katolik dan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045” di Hotel Grand Forest, Bogor, Jawa Barat pada 25–27 April 2025.
Sekretaris Jenderal PP Pemuda Katolik, Lorensius Purba, mengatakan selama beberapa tahun terakhir, Pemuda Katolik telah mengambil bagian bukan hanya sebagai organisasi kaderisasi, namun sebagai mitra strategis pemerintah dalam berbagai sektor prioritas dengan menjalin kerja sama erat dengan berbagai institusi negara dan sektor swasta.
Salah satunya, bersama Komisi Nasional Disabilitas, organisasi ini aktif mendorong pemenuhan hak-hak warga penyandang disabilitas di bidang pendidikan, gereja, dan dunia kerja, dan penanganan serta pendampingan langsung berbagai kasus pelanggaran hak disabilitas di berbagai daerah.
Lanjut ke bidang perlindungan sosial, Pemuda Katolik juga dipercaya menjadi mitra strategis BPJS Ketenagakerjaan melalui program Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI).
Lalu, dalam mendukung tumbuhnya ekonomi kerakyatan, Pemuda Katolik juga menggandeng Indogrosir sebagai mitra utama dalam penguatan sektor ritel melalui inisiatif Petra Mart dan kerja sama dengan Gojek Tokopedia telah melahirkan Petra Preneurship serta Digital Talent Academy, dua program yang memperkuat wirausaha muda melek literasi digital.
Dukungan terhadap program pemerintah juga hadir dalam kolaborasi strategis dengan BKKBN melalui program Bangga Kencana yang menargetkan peningkatan kualitas keluarga dan penurunan angka stunting, khususnya di wilayah-wilayah 3T.
Tak hanya itu, komitmen perlindungan pekerja migran yang ada di luar negeri juga terus diperkuat melalui sinergi dengan BP2MI, serta kolaborasi dengan Ditjen Kemasyarakatan untuk pendampingan hukum warga binaan di Lapas dan Rutan, serta peningkatan literasi finansial melalui Sekolah Pasar Modal.
Bahkan Pemuda Katolik juga menjalin kerja sama dengan Sentra Terpadu Kemensos guna memperluas layanan sosial mulai dari rehabilitasi bagi masyarakat yang terdampak bencana, anak terlantar, sampai penyandang disabilitas, menjangkau berbagai wilayah.
“Rakernas ini bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi titik awal pembumian Asta Cita hingga ke tingkat ranting. Kita ingin kader Pemuda Katolik di seluruh Indonesia bergerak dengan arah yang jelas dan peran yang nyata dalam pembangunan,” kata Laurensius dalam keterangan resmi pada Jumat, 25 April 2025.
Sementara, Ketua Steering Committee Rakernas Bondan Wicaksono, menjelaskan bahwa Rakernas tahun ini menjadi wujud paradigma baru di organisasi yang mengedepankan kolaborasi lintas sektor, inovasi, dan keberlanjutan.
"Kami mendorong organisasi naik ke level berikutnya, bukan hanya kuat di internal, tapi juga relevan dan berdampak di publik,” kata Bondan
Di samping kerja-kerja sosial dan advokasi yang dilakukan, Pemuda Katolik juga terus membangun kemandirian organisasi melalui berbagai unit bisnis yang sudah ada seperti Petra Sehati, Katalis Institut, dan Aplikasi Desa Terhubung.