Berita

Paus Fransiskus/Ist

Politik

GAMKI Kenang Kelembutan dan Kesederhanaan Paus Fransiskus

KAMIS, 24 APRIL 2025 | 14:48 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) berduka atas atas meninggalnya Paus Fransiskus, yang dikenal sebagai sosok spiritual sederhana.

Ketua Umum GAMKI, Sahat Sinurat memandang, Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin umat Katolik se-dunia, melainkan ibarat nabi di zaman yang riuh akan fragmentasi iman sekarang ini.

"Suara kenabian yang menembus batas agama, bangsa, usia, dan status sosial. Ia hadir sebagai jembatan damai di dunia yang terbelah, sebagai gembala yang membawa aroma tanah, bau kehidupan yang nyata, rapuh, dan sering kali diabaikan," ujar Sahat dalam keterangannya, Kamis, 24 April 2025.


Menurutnya, Paus Fransiskus merupakan pemimpin spiritual yang telah mengajarkan dunia tentang makna cinta kasih, kesederhanaan, kerendahan hati, dan keberanian moral dalam menghadapi ketidakadilan.

"Dalam dirinya, dunia menemukan wajah gereja yang kembali ke palungan. Bersahabat dengan kaum papa, berdiri bersama korban ketidakadilan, dan tak pernah takut menyuarakan kebenaran meski harus menantang sistem yang mapan," tuturnya.

Bagi keluarga besar GAMKI, Sahat menyatakan perjumpaan para pemuda lintas agama Indonesia dengan Paus Fransiskus saat kunjungan beberapa waktu lalu, adalah peristiwa yang akan terus terpatri dalam sejarah spiritual gerakannya. 

"Di tengah keriuhan dunia dan fragmentasi antar iman, momen pada bulan Agustus 2024 di Vatikan adalah pengingat bahwa iman yang hidup harus berdialog, berjalan bersama, dan merawat dunia," katanya.

Lebih lanjut, Sahat menilai kehadiran Paus Fransiskus selama memimpin umat telah membongkar narasi kekuasaan yang kaku, dan menggantikannya dengan narasi kelemahlembutan yang penuh kuasa. 

Sebab dalam pandangannya, Paus Fransiskus memahami duka umat manusia bukan sebagai jarak sosial, melainkan sebagai peristiwa batin dari luka para migran hingga tangisan bumi yang dirusak kerakusan.

Oleh karena itu, Sahat meyakini Paus Fransiskus telah mengajarkan kepemimpinan rohani yang tidak dibangun dari benteng kesempurnaan, tetapi dari keberanian untuk mengakui luka dan berbagi harapan. 

"Ia hadir sebagai figur ayah yang terluka, namun tetap memilih memeluk dunia. Kami, para pemuda Gereja dan bangsa, merasa kehilangan. Tetapi kami juga tahu warisan spiritual Paus Fransiskus tidak akan pernah mati," ucapnya. 

"Ia telah menanamkan benih keberanian, keadilan, dan cinta kasih di hati banyak orang muda. Dan benih itu akan terus tumbuh, menjadi pohon-pohon peradaban baru yang menjunjung damai dan martabat manusia. Selamat jalan, Paus Fransiskus," demikian Sahat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya