Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pertama dalam 25 Tahun, Jepang Kembali Impor Beras dari Korea Selatan

RABU, 23 APRIL 2025 | 14:31 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Jepang kembali mengimpor beras dari Korea Selatan (Korsel) untuk pertama kalinya sejak tahun 1999. Pengiriman pertama beras tersebut telah tiba di Jepang pada bulan lalu.

Seperti dikutip dari The Guardian pada Rabu 23 April 2025,  kebijakan impor ini kembali diambil menyusul meroketnya harga beras lokal lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu, mendorong konsumen beralih ke produk asing meski dibebani tarif impor yang tinggi.

Menurut data pada pekan yang berakhir 6 April lalu, harga beras di supermarket Jepang tercatat mencapai rata-rata 4.214 yen atau sekitar Rp506 ribu per 5 kilogram, atau sekitar Rp100 ribu per kilogram. 


Kondisi ini memaksa pemerintah Jepang melakukan intervensi pasar dengan melepaskan cadangan beras dalam jumlah besar untuk meredam lonjakan harga beras domestik yang semakin memicu keresahan masyarakat.

Pada bulan Maret, pemerintah mulai menyalurkan sekitar 210 ribu ton beras dari cadangan nasional ke pasaran untuk menekan harga. 
Langkah ini tergolong tidak lazim, mengingat cadangan beras selama ini hanya digunakan saat terjadi bencana atau gagal panen. Kenaikan harga disebabkan oleh kombinasi cuaca panas ekstrem, aksi borong oleh konsumen, serta gangguan distribusi.
Sementara itu, menurut laporan NHK, volume beras asal Korea Selatan yang kini tersedia secara daring dan di supermarket Jepang masih tergolong kecil, yakni sekitar dua ton. 

Namun, dalam waktu dekat direncanakan penambahan pasokan sebanyak 20 ton, dan diperkirakan ekspor beras Korsel ke Jepang akan mencapai rekor tertinggi sejak 1990.

Di tengah krisis ini, peluang ekspor juga terbuka bagi Amerika Serikat. Beberapa pelaku usaha di Jepang, seperti pemilik restoran, Arata Hirano di Tokyo, mulai beralih ke beras asal AS sejak tahun lalu ketika pasokan lokal menipis dan harga melambung tinggi. 

Meski harga beras asal California yang digunakannya kini telah naik dua kali lipat sejak musim panas lalu, namun menurut Arata, harga tersebut masih lebih murah dibandingkan beras lokal.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya