Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Janji akan Turunkan Tarif untuk China, Trump Mulai Lunak atau Panik?

RABU, 23 APRIL 2025 | 11:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat (AS) akan menurunkan tarif jika China dapat mencapai kesepakatan.

Pernyataan Presiden AS Donald Trump menunjukkan perubahan sikapnya  yang mulai melunak.

"Tarif akan turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol," kata Trump, di Washington, Selasa 22 April 2025, waktu setempat..


Trump juga mengatakan bahwa ia tidak perlu "bersikap keras" dengan pemimpin China Xi Jinping. Ia menjanjikan tidak akan menyinggung tema Covid-19 - isu yang sangat sensitif secara politik di Beijing.

"Kami akan bersikap sangat baik dan mereka akan bersikap sangat baik, dan kita akan lihat apa yang terjadi," imbuh Trump seperti dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan, kebuntuan tarif tidak dapat dipertahankan.  Ia yakin ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok akan mereda, meskipun ia memperingatkan pembicaraan dengan Beijing belum dimulai dan akan menjadi proses yang sulit.

Komentar Trump muncul saat saham dan obligasi pemerintah AS terpukul sejak ia memberlakukan tarif besar-besaran pada 2 April, dan kemudian menangguhkannya selama 90 hari untuk sebagian besar negara.

Analis mengatakan, saat ini sikap lunak Trump lebih seperti "panik".

"Trump panik karena pasar anjlok dan imbal hasil obligasi pemerintah AS masih sangat tinggi," kata Alicia Garcia Herrero, kepala ekonom Asia-Pasifik di Natixis. "Ia butuh kesepakatan dan cepat. China tidak perlu menawarkan sesuatu yang besar dalam keadaan seperti itu," ujarnya.

China belum secara resmi menanggapi janji Trump untuk bersikap "baik". Tapi media Cailian menyebut pernyataan Trump sebagai "sinyal bahwa Trump sudah melunakkan sikapnya terhadap kebijakan tarifnya".

Beijing mengindikasikan akan melihat sejumlah langkah dari pemerintahan Trump sebelum menyetujui diskusi apa pun. Beijing juga menginginkan agar AS menunjuk orang yang tepat untuk berunding dan mendapat dukungan presiden, serta dapat membantu menyiapkan kesepakatan yang dapat ditandatangani Trump dan Xi saat mereka bertemu nanti.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya