Berita

Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Dunia

Trump Biarkan Putin Rebut Wilayah Ukraina Asal Teken Perjanjian Damai

RABU, 23 APRIL 2025 | 10:40 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi dengan rencana perdamaian yang mengejutkan dunia internasional.

Dalam usulan yang disebut sebagai “rencana tujuh poin” untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina, Trump dilaporkan siap membiarkan Presiden Rusia Vladimir Putin mempertahankan sebagian besar wilayah Ukraina yang telah direbut, termasuk Krimea, asalkan Putin bersedia menandatangani perjanjian damai.

“Trump akan membiarkan Putin tetap menguasai wilayah yang direbut dari Ukraina berdasarkan ketentuan kesepakatan damai yang diusulkan,” tulis Shannon Cook dalam laporan eksklusif The Telegraph pada Rabu, 23 April 2025.


Rencana tersebut akan dibahas dalam pertemuan penting di London hari ini, tetapi menuai reaksi keras dari berbagai pihak, terutama karena tidak memberikan jaminan keamanan yang jelas kepada Ukraina.

Kesepakatan tersebut juga menyiratkan pengakuan de facto dari AS atas wilayah pendudukan lainnya, selain Krimea. Satu-satunya keuntungan yang dijanjikan untuk Kyiv adalah kembalinya dua wilayah kecil dan akses bebas ke muara Sungai Dnieper.

Jenderal Keith Kellogg, utusan Trump untuk konflik Ukraina-Rusia, akan menjadi wakil AS dalam negosiasi tersebut. Steve Witkoff, utusan lainnya, akan segera menuju Moskow untuk menyampaikan proposal itu langsung kepada Putin.

Langkah ini muncul di tengah upaya Kremlin mengangkat pembicaraan soal penghentian serangan terhadap infrastruktur sipil, menyusul jeda singkat yang dikenal sebagai “gencatan senjata Paskah”. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan kesiapan negaranya untuk membahas langkah damai tersebut.

“Ukraina tetap pada usulannya untuk tidak menyerang setidaknya target sipil. Dan kami mengharapkan tanggapan yang jelas dari Moskow,” kata Zelensky, Senin lalu, 21 April 2025.

Namun, Kremlin tetap ambigu. Juru bicara Dmitry Peskov menegaskan bahwa topik tersebut kompleks dan perlu dibahas secara rinci, mengingat ambiguitas mengenai fasilitas sipil yang bisa menjadi target militer.

Sementara itu, Trump menyatakan optimismenya terhadap proses damai ini.

“Saya berharap kita bisa mencapai kesepakatan minggu ini,” ujar Trump, sebagaimana dikutip Financial Times.

Namun, harapan ini dibayangi oleh kemungkinan bahwa Ukraina akan dipaksa menerima kondisi yang sangat tidak menguntungkan.

“Kyiv mungkin terpaksa menelan pil pahit,” tulis Financial Times, menyoroti fakta bahwa garis depan saat ini dapat dibekukan dan sebagian besar wilayah yang diduduki akan tetap berada di tangan Rusia.

Reaksi dari Inggris pun cukup keras. Menteri Pertahanan John Healey mengatakan kepada parlemen bahwa klaim Rusia mematuhi gencatan senjata Paskah adalah tidak benar.

“Putin mengatakan ia ingin mengakhiri pertempuran, tapi ia terus mengulur waktu dalam negosiasi,” tegas Healey.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya