Berita

Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil PM Malaysia Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa sore, 22 April 2025/RMOL

Politik

Prabowo Tunggu Hasil Negosiasi Tarif Airlangga

SELASA, 22 APRIL 2025 | 19:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Prabowo Subianto mengaku tengah menunggu laporan hasil dari negosiasi tarif yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Amerika Serikat. 

Saat ditanya awak media mengenai update hasil negosiasi tarif resiprokal sebesar 32 persen yang dikenakan AS pada Indonesia, Prabowo mengaku belum bisa menjawab karena belum bertemu dan mendapat laporan dari Airlangga

"Ini saya belum ketemu pak Airlangga. Saya enggak tau jam berpa dia dateng, saya nunggu laporan beliau," ujarnya selepas menggelar pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa sore, 22 April 2025. 
Prabowo juga mengatakan bawa selama pertemuannya dengan Wakil PM Malaysia, mereka juga membahas isu tarif AS.

Prabowo juga mengatakan bawa selama pertemuannya dengan Wakil PM Malaysia, mereka juga membahas isu tarif AS.

"Ya gimana kita gak bahas, itu kan lagi ramai satu dunia lagi bahas," ujar Presiden RI.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, serta Duta Besar USTR, Jamieson Greer, pada Kamis, 17 April 2025.

Dalam perundingan dengan Lutnick, Airlangga menyampaikan tawaran terkait pembelian dan impor sejumlah produk dari Amerika Serikat sebagai langkah untuk mengurangi defisit perdagangan negara tersebut. 

Produk-produk yang ditawarkan antara lain mencakup energi seperti minyak mentah, LPG, dan bensin, serta peningkatan impor komoditas pertanian seperti kedelai, bungkil kedelai, dan gandum yang merupakan kebutuhan penting di Indonesia dan tidak diproduksi secara lokal.

Selain itu, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dalam sektor mineral kritis, mendorong investasi dari AS, serta menyelesaikan isu-isu hambatan non-tarif (NTB) yang menjadi perhatian pelaku usaha Amerika di Indonesia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya