Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji meluncurkan program unggulan Gratispol/Ist
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur resmi meluncurkan program unggulan Gratispol pada Senin 21 April 2025, bertepatan dengan hari ke-87 masa kerja Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.
Peluncuran yang digelar di Plenary Convention Hall Samarinda ini bertepatan pula dengan Hari Kartini, menjadikannya momentum bersejarah bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Gratispol merupakan sebuah program strategis yang pertama kali diperkenalkan pasangan Rudy-Seno saat masa kampanye Pilkada 2024.
Kini, program tersebut mulai direalisasikan sebagai bagian dari komitmen nyata dalam 100 hari kerja pertama pemerintahan baru.
Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa peluncuran Gratispol adalah tonggak awal dalam perjuangan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kalimantan Timur.
“Hari ini bukan hanya bersejarah karena bertepatan dengan Hari Kartini, tapi juga menjadi awal baru bagi warga Kalimantan Timur dalam membangun SDM anak-anak kita ke depan,” kata Rudy dikutip Selasa 22 April 2025.
“Saya berdiri di sini tak lebih dari seorang pelayan masyarakat Kalimantan Timur, yang ingin satu hal, membuat rakyat Kalimantan Timur hidup lebih baik, lebih sejahtera, lebih bermartabat," sambungnya.
Program ini mengusung dua misi besar: membuka akses pendidikan gratis yang berkualitas dan inklusif, serta membangun budaya politik yang sehat, santun, dan berintegritas di Kalimantan Timur.
Program ini mengusung dua misi besar yakni membuka akses pendidikan gratis yang berkualitas dan inklusif, serta membangun budaya politik yang sehat, santun, dan berintegritas di Kalimantan Timur.
Beberapa inisiatif utama Gratispol meliputi gratis kuliah hingga S3, gratis berobat, gratis Wifi di desa, gratis seragam sekolah, gratis biaya admin untuk pembayaran pembelian rumah, gratis umrah dan perjalanan religi untuk marbot dan petugas agama.
Rudy menyampaikan bahwa implementasi Gratispol akan dimulai awal bulan depan, mendahului tahun ajaran baru, dengan berbagai pelatihan kerja berbasis industri digital dan
e-commerce bagi siswa SMK dan mahasiswa.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan SDM di tengah perkembangan Kalimantan Timur sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dan peluang bonus demografi.
“Bonus demografi tinggal 10 tahun lagi. Kalau kita gagal memanfaatkannya, maka kita hanya akan menjadi negara yang dipenuhi orang tua dan kemiskinan,” kata Rudy.
“Satu-satunya yang bisa memutus rantai kemiskinan adalah pendidikan,” tambah Rudy.
Rudy pun mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras sejak fase perencanaan hingga peluncuran program ini, khususnya tim transisi dan OPD yang telah bekerja tanpa lelah.
Hadir pula pakar komunikasi politik Ipang Wahid, yang turut memberi masukan dalam perumusan Gratispol sejak masa kampanye.
“Saya senang bisa ikut menyumbangkan ide untuk program ini sejak awal. Yang bikin saya kagum, ide ini benar-benar diwujudkan dalam waktu yang sangat singkat. Ini bukan cuma janji, tapi bukti,” ujar Ipang.
Dengan peluncuran Gratispol dalam 100 hari pertama, Pemprov Kaltim menunjukkan bahwa janji kampanye bisa direalisasikan secara nyata dan cepat ketika arah kebijakan jelas dan eksekusi dilakukan dengan sungguh-sungguh.