Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Trump Kritik Powell Habis-habisan, Wall Street Memerah

SELASA, 22 APRIL 2025 | 09:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Senin 21 April 2025 atau Selasa pagi. 

Kejatuhan ini bukan saja karena panasnya perang dagang tetapi juga dipicu oleh kekhawatiran pasar atas sikap Presiden AS Donald Trump yang meningkatkan serangannya terhadap Chairman Federal Reserve, Jerome Powell. 

Dikutip dari Reuters, ketiga indeks utama Wall Street anjlok lebih dari 2 persen, dengan kerugian besar dalam kelompok saham pertumbuhan megacap, "Magnificent Seven". 


Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 971,82 poin, atau 2,48 persen, menjadi 38.170,41. S&P 500 kehilangan 124,50 poin, atau 2,36 persen, menjadi 5.158,20. Nasdaq Composite Index ambles 415,55 poin, atau 2,55 persen, menjadi 15.870,90. 

Sebelas sektor utama dalam S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan consumer discretionary dan teknologi mengalami persentase kerugian terbesar. 

Namun, saham Nike berakhir di zona hijau dengan mencatat kenaikan 0,65 persen.

Indeks Volatilitas (VIX) CBOE , "ukuran kekhawatiran" Wall Street meningkat 14,06 persen atau 4,17 poin menjadi 33,82.

Trump mengkritik Powell dengan mengatakan bahwa ekonomi Amerika menuju perlambatan. Ia menulis di media social mengatakan bahwa Powell seharusnya menurunkan suku bunga atau ia berniat segera menggeser posisinya.

 "Kecuali Mr Too Late, seorang pecundang besar, menurunkan suku bunga SEKARANG," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Sosial yang menimbulkan kekhawatiran atas otonomi the Fed.

Musim laporan keuangan kuartal pertama beralih ke tahap yang lebih tinggi, pekan ini, dengan puluhan perusahaan yang diawasi ketat akan merilis kinerjanya. Sejauh ini, dari 59 perusahaan yang melaporkan, 68 persen melampaui ekspektasi Wall Street, berdasarkan data LSEG.

Saham pelopor kecerdasan buatan, Nvidia, melorot 4,5 persen setelah  Reuters  melaporkan Huawei Technologies berencana untuk memulai pengiriman massal chip AI canggih kepada pelanggan di China paling cepat bulan depan.

Saham Tesla menyusut 5,8 persen setelah  Reuters  melaporkan peluncuran produksi versi sederhana Model Y ditunda.

Jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 4,76 banding 1 di NYSE. Ada 77 saham tertinggi baru dan 180 saham terendah baru di NYSE .

Di Nasdaq, 1.205 saham menguat dan 3.174 saham melemah di mana jumlah yang turun melebihi yang naik dengan rasio 2,63 banding 1.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya