Berita

Ketua Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PIKP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Dr Ir Arman Hakim Nasution/Istimewa

Politik

TKDN Kunci Kemandirian Ekonomi untuk Hadapi Tarif Impor AS

SELASA, 22 APRIL 2025 | 06:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi kunci mengembalikan kejayaan industri manufaktur Indonesia di tengah dinamika tarif resiprokal atau tarif balasan global yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Demikian disampaikan Ketua Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PIKP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Dr Ir Arman Hakim Nasution.

Menurut Arman, TKDN bukan sekadar aturan, melainkan jembatan menuju substitusi impor dan kemandirian ekonomi. 


“TKDN adalah konsep penguatan industri, tetapi implementasinya harus fleksibel dan seimbang dengan hilirisasi,” kata Arman dalam Board of Expertise Note Pengurus Pusat Ikatan Alumni (PP IKA) ITS, dikutip RMOLJatim, Senin, 21 April 2025.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebelum reformasi 1998, industri manufaktur tumbuh pesat hingga 13-14 persen dan mendorong ekonomi nasional naik ke 7 persen. 

Setelah reformasi, pertumbuhan manufaktur melambat ke angka 3 persen, menurunkan pertumbuhan ekonomi ke kisaran 5-6 persen. 

“TKDN hadir untuk melindungi industri dalam negeri, serupa dengan kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan oleh negara maju seperti AS,” tegas dosen Departemen Manajemen Bisnis ITS ini.

Ia juga mengungkapkan bahwa biaya modal yang tinggi dan hambatan mafia bisnis serta politik, termasuk pengaruh negara donor, menjadi kendala utama dalam menyukseskan TKDN. 

Ia mencontohkan hilirisasi Freeport, di mana tingkat 3 dan 4 yaitu industri perakitan belum siap, meskipun tingkat 1 dan 2 yaitu bahan mentah telah berjalan lancar. 

Di tengah tekanan geopolitik, terutama kebijakan tarif balasan atau resiprokal 32 persen dari AS di era Presiden Trump, Arman menekankan pentingnya negosiasi berbasis kesetaraan. 

“Jangan ikuti gendang AS. Mengurangi ketergantungan pada barang impor menjadi krusial agar martabat bangsa tidak tergadaikan,” tegasnya merujuk ketergantungan 90 persen bahan baku farmasi dari impor.

Ia mengusulkan sejumlah solusi mitigasi, antara lain meningkatkan impor pangan seperti gandum dan kedelai melalui skema pemerintah untuk pemerintah, menegakkan regulasi anti-dumping yakni mengenakan bea masuk untuk barang dumping atau barang yang dijual ke luar negeri dengan harga yang lebih murah. 

Arman juga mendorong relaksasi kebijakan seperti Dana Hasil Ekspor (DHE) untuk Freeport dan impor etanol, sambil memperkuat TKDN yang transparan.

“Sehingga nantinya dapat menjadi strategi Indonesia dalam menghadapi tarif resiprokal 32 persen dari AS," paparnya.

Arman optimistis, dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tantangan global sembari memperkuat kemandirian ekonomi. 

“Dengan kreativitas dan kerja sama dalam konteks Indonesia Incorporated, tidak ada masalah yang sulit, asal martabat bangsa ditegakkan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya